jurnalbogor.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melalui Dinas Pendidikan (Disdik) memastikan perbaikan Sekolah Dasar (SD) Negeri Nangela, Desa Nanggung, Kecamatan Nanggung segera dilakukan. Hal ini menindaklanjuti insiden ambruknya atap ruang kelas SDN Nangela pada Minggu (31/8) lalu.
Setelah kejadian tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Rusliandy melakukan inspeksi lapangan dan perencanaan penanganan sarana dan prasarana, Senin (1/9). Menurutnya, penanganan kerusakan fisik akan dilakukan pada APBD Tahun Anggaran 2025 dan 2026 menjadi skala prioritas.
“Untuk perencanaan pembangunan satu ruang kelas, dan turap penahan tebing pada APBD Tahun 2025 ini, dan untuk jangka panjang di APBD Tahun 2026 direncanakan pembangunan enam ruang kelas, satu ruang kantor guru, satu ruang perpustakaan, lapangan upacara, pemagaran dan pembangunan lanjutan turap penahan tebing,” jelas Rusliandy.
Rusliandy mengungkapkan, untuk kegiatan belajar mengajar peserta didik tetap dilaksanakan, dengan mengalihkan lokasi pembelajaran ke majelis taklim sekitar sekolah. Adapun pembangunan turap penahan tebing akan dilakukan secepatnya, mencegah adanya pergerakan tanah.
“Alhamdulilah, dari laporan kepala sekolah tidak ada korban jiwa dikarenakan kejadian tersebut terjadi diluar jam belajar mengajar. Namun, kami tetap mengimbau kepada pimpinan lembaga, pengawas dan orangtua agar menjaga keselamatan peserta didik,” ungkapnya.
Kepala Bidang Pembinaan Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Warman menambahkan, dari hasil monitoring lapangan didapati kerusakan akibat insiden di SDN Nangela termasuk dalam kategori kerusakan berat.
“Adapun kerusakan fisik meliputi dua ruang kelas, satu ruang guru, satu ruang kelas terdampak kerusakan, turap penahan tebing sekolah bergeser,” ujar Warman.
Warman menyebutkan, selain meninjau kerusakan tersebut pihaknya juga mendapati bahwa kondisi penunjang pada satuan tersebut masih membutuhkan pengembangan sarana dan prasarana lain.
“Untuk kondisi penunjang diantaranya, lapangan sekolah masih berkondisi tanah, dan kekurangan ruang kelas,” pungkas Warman. (Aga*)