jurnalbogor.com – Keberadaan truk tambang yang terparkir di ruas jalan lingkar luar Klapanunggal, Kabupaten Bogor, tepatnya di dekat Pasar Tradisional Klapanunggal mendapat banyak komplain dari pengguna jalan.
Pasalnya, keberadaan puluhan truk tersebut sangat mengganggu para pengguna jalan lantaran ruas jalan yang semakin sempit. Hal itu lantaran, truk tambang terparkir di ruas jalan yang seharusnya digunakan oleh para pengguna kendaraan bermotor.
“Gimana tidak mengganggu, parkirnya aja di ruas jalan bukan di bahu jalan lagi,” ujar salahsatu pengguna jalan, Imran kepada Jurnal Bogor, Selasa (24/6/2025).
Menurut dia, truk tambang tersebut setiap hari parkir di depan Pasar Klapanunggal dan mengganggu para pengguna jalan, tanpa pernah ada teguran atau tindakan dari aparat terkait maupun pihak Koperasi Nunggal Sejahtera selaku pihak yang bertanggungjawab terkait perawatan Jalan Lingkar Luar Klapanunggal yang kerap dilintasi oleh ratusan truk pengangkut hasil tambang.
“Karena dibiarkan oleh aparat atau pihak Koperasi selaku penanggungjawab jalan, mungkin sopir ini jadi kebiasaan dan menjadikan ruas jalan sebagai tempat parkir,” ujarnya.
Imran mengatakan, ratusan truk tambang setiap hari melintas di Jalan Lingkar Luar Klapanunggal sebagai salahsatu akses yang paling memadai. Hal itu pun, sudah cukup mengganggu lantasan kondisi jalan yang sudah dilakukan pengecoran hanya separuh badan jalan.
“Kondisi jalan kan baru separuh yang di cor. Jadi kalau truk tambang memaksa melintas di ruas jalan yang sudah di cor ya terkadang bentrok. Apalagi ditambah banyak truk yang parkir sembarangan jadi sangat mengganggu para pengguna jalan,” tukasnya.
Dia berharap, pihak terkait segera turun tangan untuk menertibkan keberadaan parkir liar truk tambang di Jalan Lingkar Luar Klapanunggal sehingga tidak menganggu para pengguna jalan yang lain.
“Kami meminta agar segera ditertibkan dan dikeluarkan imbauan truk tambang dilarang parkir di sepanjang ruas Jalan Lingkar Luar Klapanunggal karena jelas sangat mengganggu,” tandasnya.
(tfk)
