jurnalbogor.com – Tak hanya manusia saja yang perlu melakukan perawatan diri, kendaraan motor pun demikian. Perawatan ini mulai dari perawatan mesin, oli, rem dan lainnya. Tujuannya tentu saja agar kendaraan roda dua tetap prima ketika digunakan.
Nah, kalau perawatan manusia bisa dilakukan di salon kecantikan, untuk motor, Anda bisa membawanya ke bengkel khusus motor. Namun, saking banyaknya bengkel motor, Anda bisa bingung pilih membawa si kuda besi ini ke bengkel resmi atau partikelir terdekat.
Sebagai informasi saja, bengkel resmi dan partikelir sama-sama mampu merawat dan memperbaiki kerusakan pada motor. Tapi, khusus bengkel resmi hanya meladeni satu merek sepeda motor, sementara partikelir adalah bengkel yang meladeni berbagai jenis dan merek sepeda motor. Itu sebabnya, jika kita amati, bengkel partikelir cenderung lebih ramai ketimbang bengkel resmi.
Hal ini pun dipandang jadi peluang menjanjikan bagi Andreas Zebua, selaku pemilik Zebua Motor untuk membuka bengkel.
“Pasar bengkel masih sangat besar. Karena motor masih menjadi sarana untuk aktivitas sehari-hari,” ungkap Andreas, Rabu (13/8/2025)
Hingga kini, dia pun tak menampik memperoleh peningkatan pendapatan dari tahun ke tahun karena produksi motor yang bertambah. Tak heran juga, Andreas bisa meraup omzet lumayan per bulan. Hanya saja, Andreas tak menyebut pasti keuntungan bersih yang didapat.
“Yang jelas cukup untuk biaya bulanan bengkel dan mengembangkan cabang bengkel di beberapa titik lokasi bila ada yang mau kerjasama pembuatan bengkel atau investasi untuk membuka bengkel Zebua Motor juga memberikan peluang untuk kerjasama silahkan kontak marketing kami atau bisa langsung kepada saya,” ungkapnya kepada Jurnal Bogor di sela-sela acara pembukaan cabang baru Zebua Motor di Jalan Raya Cicurug, Sukabumi Nomor 26.
Sekedar informasi saja, Andreas menyebut, lokasi usaha harus berada di tepian jalan yang ramai. Satu hal yang lebih penting adalah, lokasi bengkel Anda jangan sampai mengganggu warga sekitar. Soalnya, bengkel identik dengan bising deru mesin. Andreas menyarankan untuk memilih lokasi usaha di pinggir jalan. Baginya, pelanggan akan lebih memerhatikan jasa yang ditawarkan, dan lebih terjangkau.
(Wawan Hermawanto)