jurnalbogor.com – Pemerintah Republik Indonesia menargetkan beban subsidi dan impor energi bisa dikurangi. Strategi tersebut adalah melalui pengembangan jaringan gas alias jargas rumah tangga yang masif.
Langkah ini dinilainya dapat mengurangi subsidi dan impor energi. Pemberian subsidi energi bisa jadi lebih tepat sasaran dengan adanya jargas. Yang hasilnya Indonesia bisa memperbaiki neraca keuangan.
Jargas dinilai dapat mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat dan membuka tenaga kerja selama proses pembangunan jargas.
Dikutip dari detikfinance “Jargas dapat membantu menurunkan impor yang selama ini membebani negara,” ujar Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Laode Sulaeman dalam keterangannya, Sabtu (2/11/2024).
Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah I Kemendagri Gunawan Eko Movianto menyampaikan dukungan Kemendagri untuk menjembatani kepentingan pemerintah daerah dengan pengembangan jargas.
“Kemendagri mendukung pembangunan jargas untuk swasembada energi agar kita dapat memanfaatkan kekayaan alam domestik bekerjasama bersama seluruh stakeholder dengan eksekusi bertanggungjawab penting untuk dilaksanakan,” ujar Eko.
Dilansir dari detikfinance, PT PGN selaku operator jargas menyambut baik dukungan dari berbagai stakeholder yang harapannya menjadi stimulus ke depan dalam pengembangan jargas.
PGN mengestimasi pengurangan impor LPG dari pengelolaan jargas eksisting PGN saat ini mencapai 84.000 ton per tahun dan pengurangan subsidi Rp 468 miliar per tahun per 1 juta sambungan rumah tangga.
Dikutip dari detikfinance, angka ini tentu terus bertambah seiring pertumbuhan jargas yang diakselerasi secara bersama-sama oleh pihak-pihak terkait.
“Dibutuhkan penyelarasan bauran energi di wilayah jargas dengan bahan bakar subtitusi, khususnya LPG bersubsidi untuk optimalisasi program Jargas, serta meningkatkan minat pelanggan,” ungkap Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Rosa Permata Sari.
Selain itu, dalam konteks geopolitik, ketika timur tengah goyang, maka 50 % pasokan migas dapat terganggu. Jargas dinilai akan jadi salah satu solusi menjaga ketahanan energi nasional.
Penulis: Mizie Apriansyah