jurnalbogor.com – Kabupaten Bogor kian memantapkan langkah sebagai motor penggerak olahraga masyarakat di Indonesia. Melalui Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI), olahraga tak lagi sekadar sarana kebugaran, melainkan berkembang sebagai industri yang mampu menggerakkan perekonomian daerah.
Penguatan industri olahraga dapat dimulai dari peran strategis KORMI. Berbeda dengan KONI yang fokus pada olahraga prestasi dan kejuaraan resmi seperti PON dan SEA Games, KORMI menaungi olahraga nonprestasi yang bersifat masif, inklusif, dan dapat diikuti seluruh lapisan masyarakat.

“KORMI mengolahragakan masyarakat. Kalau ingin menjadi atlet berprestasi, jalurnya lewat KONI. Tapi KORMI hadir untuk mengajak masyarakat hidup sehat melalui olahraga,” ujar Ketua KORMI Kabupaten Bogor, Rike Iskandar, yang akrab disapa Akew kepada awak media dalam kegiatan KORMI ngopi bareng Jurnalis Jumat (26/12/2025).
Memasuki tahun 2025, kata Akew, KORMI Kabupaten Bogor fokus mengembangkan cabang-cabang olahraga yang mudah diikuti, cepat berkembang, serta berpotensi mengangkat nama daerah di tingkat nasional hingga internasional. Dua agenda besar disiapkan sebagai andalan, yakni Lintas Sentul dan Bogor Run.
Kawasan Sentul dipilih sebagai magnet utama karena dikenal sebagai pusat aktivitas berbagai komunitas olahraga. Hampir seluruh kegiatan latihan komunitas berlangsung di kawasan ini.
Bahkan, pelari asal Filipina yang merupakan peringkat satu Asia Tenggara dijadwalkan hadir dan menjajal lintasan Sentul pada 10 Januari 2026.
Akew juga mencanangkan event lari Bogor Run digadang-gadang bakal menjadi event lari terbesar di Indonesia. Pendaftaran direncanakan dibuka awal Januari 2026 dan diprediksi mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat. KORMI berharap event ini dapat berlangsung berkelanjutan dan menjadi agenda nasional tahunan.
Selain berdampak pada kesehatan masyarakat, gelaran olahraga tersebut juga memberi kontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah. Tingkat hunian hotel meningkat tajam setiap kali event digelar.
Peserta dari luar daerah pun difasilitasi agar tetap dapat mengikuti Bogor Run. KORMI juga mendorong sinergi antara olahraga, pariwisata, dan industri kreatif, meniru konsep negara maju yang memadukan event olahraga dengan hiburan.
“Dalam enam bulan terakhir, KORMI Kabupaten Bogor telah menggelar 199 kegiatan olahraga masyarakat, mulai dari layang-layang, panco, olahraga tradisional, hingga aktivitas unik lainnya. Seluruh kegiatan terdokumentasi secara digital melalui website resmi KORMI sebagai bagian dari transformasi tata kelola yang modern dan transparan,” imbuhnya.
Akew menambahkan, KORMI akan kembali menggelar event Lintas Sentul pada 10 Januari 2026, Bogor Run pada 10 Mei 2026 dan Bogor Siliwangi Marathon (BOSTON) yang akan berlangsung di wilayah Kabupaten Bogor. Target besar pun dicanangkan: menjadikan Kabupaten Bogor sebagai episentrum olahraga masyarakat nasional.
Tak berhenti di situ, KORMI Kabupaten Bogor juga tengah menyiapkan program Seven Summit Indonesia pada 2026. Sebanyak 40 pemuda dari 40 kecamatan akan dikirim untuk menaklukkan tujuh puncak gunung tertinggi di Indonesia. Kegiatan ini direncanakan disiarkan langsung dari setiap puncak sebagai simbol semangat kebersamaan dan ketangguhan generasi muda Bogor.
Selain festival KORMI tingkat kabupaten sebagai ajang pemanasan menuju tingkat provinsi, Kabupaten Bogor juga diminta menjadi tuan rumah Festival KORMI Provinsi Jawa Barat. Meski masih menunggu keputusan resmi, KORMI Kabupaten Bogor menyatakan kesiapan penuh.
“Kami terbuka terhadap kritik dan saran, khususnya dari insan pers. Harapannya, KORMI terus berkembang dan membawa perubahan positif bagi masyarakat,” tutup Akew. (Aga*)






