Kezholiman: Sebuah Pelajaran Berharga Bagi Mereka Masih Waras

  • Whatsapp
Dr.Ir.H.Apendi Arsyad.MSi ketika hadir launching Brigade Pangan dan Wakaf Produktif MPP ICMI di Indramayu, Ahad 20 Juli 2025

Bismillahir Rahmanir Rahiem
Luar biasa manusia, hamba Allah yang satu ini, bernama Ahmad Khozinuddin, SH seorang ahli dan praktisi hukum yang terkenal cerdas, kritis dan pemberani berbicara menegakan kebenaran dan keadilan di negeri NKRI “Kanoha” yang terang-terangan melanggar/melabrak falsafah bangsa dan ideologi Negara:

Pancasila dan landasan konstitusi hukum tata negara: UUD 1945, yang berhasil dirusak oleh seorang bernama Mulyono selama lk satu dasa warsa berkuasa, yang kita tahu sudah lama viral pemberitaannya di.media sosial (WAG, Youtube, etc) dan media massa seperti koran dan majalah.

Read More

Dengan kezholimannya, diantaranya ijazah palsu, yang aduhai durjananya, yang telah meruntuhkan sendi-sendi dasar etika dan moral sebagai peradaban masyarakat dan bangsa Indonesia yang Maju.dan moderen yang dirahmahti.Allah SWT, dan insyaAllah mulus memasuki Indonesia Emas thn 2045.

Kita tahu, bahwa begitu banyak warisan (legazi) produk kepemimpinannya, yang menimbulkan kompleksitas permasalahan sosial (social problems) dalam sejumlah aspek ipoleksosbudhamkan, dampak negatinya membuat rakyat susah sengsara, juga regim penguasa pelanjut yaitu yml Presiden RI bpk Jenderal Purn.PS dibuat susah dan banyak permasalahan dan tantangan yang semakin banyak dan rumit, serta membuat kita pesimistis menghadapi Indonesia Emas thn 2045, sebentar lagi akan tiba dihadapan mata.

Kita yakin, Allah SWT tidak akan tidur (mboten sare), Tuhan Maha Tahu, Maha Mendengar, insyaAllah azab-Nya akan menyiksa dunia dan akhirats bagi mereka gemar berbuat zholim, sebagaimana Firman-firman Allah dalam Al Quranulkarim dan diperjelas dalam berbagai Hadist Nabi dan Rasulullah Muhammad SAW.

Salah satu Hadist Nabi Muhammad SAW yang dibacakan Ahmad Khozinuddin, pengacara Dr. Roy Suryo dkk yang tengah kasus hukum soal ijazah palsu, dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri, dan ini perbuatan penzholiman dari seorang sosok Mulyono. Kita berkeyakinan, semuanya akan berakhir “husnul khotimah”, akhir yang baik buat Dr. Roy Suryo dkk, dan suul khotimah, yang buruk dan celaka buat Mulyono.

Bahkan sekarang, berdasarkan sejumlah pemberitaan di media sosial dan elektronik.TV sudah tampak tanda-tanda berupa “penyakit kulit” yang dideritanya, sejak kepulangannya dari Vatikan Roma, menghadiri pemakaman jenazah almarhum Sri Paus, mewakili bpk.Presiden.RI PS.

Selaku orang beriman dan bertaqwa kpd Allah SWT dengan merujuk pada Al Quran dan Sunnah Rasulullah Muhammad SAW, bagi mereka gemar berbuat zholim antar sesama, maka azab Tuhan Allah tsb pun pasti akan datang.

Allah SWT berfirman dalam Surat Al Baqarah bahwa “yang benar (hak) pasti datang/menang, sedangkan yang berbuat bathil.(zholim) pasti akan dibinasakan dan bathil pasti lenyap-selenyapnya..”
Astaghfirullahalaziem.

Akhirulkalam, kejadian sakitnya Mulyono beberapa waktu ini, yang sedang berusaha berobat secara diam-diam agar tidak diketahu publik, tapi kabar kesehatannya tetap bocor keluar dan viral di media sosial, terakhir ini, kabar berita yang tersiar, beliau mas Mulyono berobat ke Bali saat ini,

Berdasarkan kejadian tersebut, astaghgfirullah, menjadi bahan pejaran (iktibar, lesson learned) bagi mereka-mereka yang masih berakal-piliran sehat (good mindset) dalam arti bahwa mereka-mereka masih waras, terus peduli dan berpikir untuk kemaslahatan rakyat, umat, bangsa dan negara…spt ungkapan ayat-ayat dalam.Al Quran…ya ..tafakkarun, yakkilun, terutama bagi kaum Ulil Albab yang berpikir dan peduli atas landasan ketaqwaan kpd Allah SWT.

Kepada mereka yang selama ini menjadi pendukung dan pembela Mulyono, yang populer dengan sebutan kaum proJo, harapan kita mereka mau dan mampu hendaknya bertaubatan nasuhalah secara berjemaah (kolektif), agar tidak lagi berbuat pengrusakan negara-bangsa/NKRI yang dibangun atas tetesan keringat dan darah dan bahkan nyawa para pejuang/pahlawan (suhada) bangsa, sehingga NKRI bisa terselamatkan dari mara bahaya atau berbagai bencana sebagai pertanda datangnya azab Allah SWT di bumi dan langit, ciptaanNya.

Dan barangtentu kita yang masih waras berharap janganlah sampai berkehidupan kebangsaan dan bernegara diporakporandakan dan dihancurkan oleh sosok seorang Mulyono yang kontroversial dan pembuat banyak masalah, sehingga mengganggu dan menurunkan harkat-martabat bangsa (nation dignity) dalam ipoleksosbudhankam.

Padahal kita paham apa yang dilakukan oleh sosok bernama Ir/Drs.Mulyono yang diragukan gelar dan keaslian ijazahnya oleh 3 orang alumni UGM: Dr. Roy Suryo, Dr.Rismon dan Dr.Tifa, telah mengkritisi secara saintifik: kritis dan objektif (ilmiah) menggunakan nalar sehat, dengan menjunjung tinggi kaidah-kaidah ilmiah berlandaskan prinsip (konsep dan teori) ilmu pengetahuan (science), kok mau dikriminalisasi? Hal yang dilakukan mereka itu juga merupakan presentasi suara hati nurani dan aspirasi Rakyat Indonesia yang sangat mendambakan hadirnya kebenaran dan keadilan atas landasan sains dan etika-moral agama di tengah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Indonesia Berkemajuan dan Berkeadaban.

Kok tega nian, mas Mulyono telah merusak dan menurunnya wibawa, reputasi nama besar dan kampus terkemuka (exellence university) UGM. Atau bisa jadi juga akan menggerus citra dan marwah Bareskrim Mapolri sebagai institusi negara penegak hukum di negara kita ini, dan jika dibiarkan bahkan berpotensi meruntuhkan harkat-martabat negara-bangsa (nation state dignity) di mata masyarakat lokal, nasional dan global akibat mengabaikan nalar ilmiah sains dalam kebijakan dan regulasi publik.

Padahal kita sangat mencintai dan mendambakan NKRI yang bermoral, beretika Pancasila, dan bercita-cita untuk mewujudkan kemakmuran bersama rakyat sebesar-besarnya sebagaimana amanat konstitusi UUD 1945 pasal 33 (Bab Kesejahteraan Rakyat), bukan kemakmuran segelintir orang, dinasti politik atau kroni-kroni yang berkuasa (the ruling party).

Negara-bangsa (nation state) Indonesia dibawa nauangan Negara Kesatuan Republik Indonesia (Baca UUD 1945 pasal 1), bahwa Indonesia negara Republik bukan negara Nepotisme RI yang telah berhasil digeser mas Mulyono membangunnya bersama konco-konconya kaum ProJo, sehingga faktanya anaknya mas Mulyono, bernama GRR berhasil duduk meraih kursi singga-sana kekuasaan sebagai Wapres RI, yang akan berkuasa selama 5 tahun 2024-2029 kedepan.

Kita atau publik juga sangat paham karena terpublikasi di mass media, antara lain Majalah Tempo, bahwa GRR melalui proses pencalonan dilakukan secara tak terpuji dan cacat konstitusi: Curang, pamannya Ketua MK RI sampai dipecat oleh MKMK RI, karena menjalan tugas melanggar konstitusi UUD 1945 dan Peraturan -PerUndang-undangan yang berlaku di Negara RI yang berkeadaban.

Dengan bercawe-cawe Presiden RI mas Mulyono, akhirnya bisa memenangkan putra sulungnya GRR yang tidak memenuhi ketentuan persyaratan umur, juga kurang memiliki kompetensi pendidikan sebagaimana dipersyaratkan UU, dan bahkan kurang atau dapat dikatakan tidak berpengalaman dalam birokrasi Pemerintahan RI karena usia sangat muda, masih belia, akan tetapi “nyelala” dengan keajaiban dan misteri “bercawe-cawe”, curang TSM bisa menjadi Cawapres RI pada waktu itu.

Dengan kata lain GRR sebagai Cawapres RI melalui proses pencalonan Pemilu Pilpres thn 2024, dengan cara melakukan kecurangan yang sangat sistematis, terstruktur dan massif (curang TSM), selain itu juga menguras dana APBN utk bansos-cawe-cawe Pemilu Pilpres 2024 utk meraih simpati Rakyat pemilih, etc.

Kasus nonkonstitusional, nonetik, dan amoral tersebut barangtentu tidak akan terlupakan dalam memori (mindset) publik, terutama bagi warga negara Indonesia (WNI) yang masih memiliki akal-pikiran sehat (waras) dan berhati mulia (qalbun salim), sehingga sulit dilupakan, dan tak mungkin bisa menerima fakta kezholiman tsb, termasuk diantaranya seperti kasus “ijazah palsu” yang mengguncang opini publik yang amat memalukan selaku bangsa beradab, bercita-cita terwujudnya masyarakat sejahtera, Indonesia Emas thn 2045.

Terima kasih kepada mereka yang sudah membaca tulisan ini, sehingga bisa dipahami dan direnungkan oleh kita bersama. Maaf, pertanyaannya, …akan menjadi apa NKRI apabila moral, etika, estetika dan falsafah/ideologi serta kaidah hukum dicampakan, diabaikan dalam pola relasi dan tatanan kelembagaan sosial kita?.

InsyaAllah mudah-mudahan kita terhindar dari perilaku jahat, perbuatan syeitan-yang terkutuk, yang gemar berbuat zholim, yang sesat-menyesatkan, sehingga merusak tatanan atau sistem kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang berkeadaban, terwujudnya masyarakat madani yang taat dan patuh pada supremasi hukum.

Semoga Allah SWT senantiasa melindungi dan menolong hamba-hambaNya, manusia-manusia yang beriman, bertaqwa, gemar berbuat kebaikan dan kebajikan, mencegah kemungkaran (beramar makruf nahi mungkar) serta mempercayai hari akhirats, sebuah kehidupan yang kekal nan abadi, insyaAllah kita berada di Syurgajanatunnaim, Aamiin3 YRA *

Save Rakyat dan Bangsa dari kezholiman, sehingga menjadikan mustaafin, karena pelanggaran HAM !!!

Gallery and Ecofunopoly, Kp Wangun Atas Rt 06 Rw 01 Kel.Sindangsari, Botim.City, West Java Ahad 20 Juli 2025

Wassalam
====✅✅✅
Dr.Ir.H.Apendi Arsyad.MSi (Dosen, Konsultan, Pegiat dan Pengamat serta Kritikus Sosial melalui Tulisannya di Media Sosial dalam rangka ikut berkontribusi mewujudkan Indonesia Emas 2045)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *