jurnalbogor.com – Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Bogor, disebut telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 100 miliar di APBD 2025 untuk penanganan bencana dan proses pemulihan. Anggaran Rp 100 miliar itu masuk dalam pos pembiayaan belanja tak terduga atau BTT.
“Anggaran dari pos BTT sebesar Rp 100 miliar yang dialokasikan APBD 2025, Insya Allah, cukuplah untuk penanganan bencana, semisal untuk membantu pengungsi serta perbaikan infrastruktur yang rusak, dan membangun jembatan sementara atau bailey di sejumlah lokasi,” kata Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Sastra Winara, Jum’at (07/03/25).
Menurut Sastra, perbaikan infrastruktur, seperti pembangunan jembatan sementara sifatnya mendesak, karena dalam beberapa pekan kedepan mobilitas warga akan meningkat seiring tibanya Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.
“Pada saat Idul Fitri, masyarakat Kabupaten Bogor, yang terkena dampak bencana alam, khususnya banjir harus berbahagia, jangan sampai aktivitas mereka terhambat, apalagi terganggu gegara jembatan sementara untuk menggantikan jembatan yang putus belum terpasanga,” ujar politisi Partai Gerakan Indonesia Raya atau Gerindra itu.
Meski sudah dialokasikan Rp 100 miliar, namun kata Sastra, penggunaan dana BTT untuk penanganan bencana alam dicairkan sesuai dengan kebutuhan, kenapa karena satu rupiah pengeluaran uang dari anggaran BTT ini harus dipertanggungjawabkan.
“Makanya, sebelum dicairkan, tim akan melakukan verifikasi data maupun lapangan terkait program yang diusulkan. Ini untuk memudahkan dalam proses penyusunan pertanggungjawaban,” tegas Sastra.
Sebagai informasi, bencana banjir bandang diawal Maret 2025 bertepatan dengan awal Ramadhan 1446 Hijriah melanda sejumlah kecamatan, diantaranya Cisarua, Babakan Madang, Citeureup, Gunung Putri, dan Sukajaya.
