jurnalbogor.com – Menurunkan kadar kolesterol dalam darah termasuk salah satu kunci untuk menjalani hidup lebih sehat. Kolesterol adalah zat lemak yang dibutuhkan tubuh agar berfungsi dengan baik. Namun, jika kolesterol terlalu banyak dalam darah, itu dapat menjadi masalah. Sebab, artinya ada kelebihan zat lemak yang bersirkulasi dalam aliran darah.
Ada banyak hal yang dapat diupayakan untuk menurunkan kolesterol, termasuk mengurangi asupan makanan tertentu. Bukan hanya gula dan karbohidrat, dokter umum Bhavini Shah membagikan juga beberapa makanan yang sebaiknya dihindari.
Dokter Shah menjelaskan terlalu banyak kolesterol dapat menyebabkan penumpukan di pembuluh darah. Hal ini dapat berisiko mempersulit aliran darah. Seiring waktu, dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan strok.
“Jadi, mengelola kadar kolesterol sangat penting untuk menjaga kesehatan yang baik,” ujarnya di laman Daily Record dikutip dari RMOL, Selasa (6/2/2024).
Shah yang merupakan dokter umum dari LIoyds Pharmacy Online Doctor menjelaskan target kadar kolesterol yang baik lazimnya bergantung pada sejumlah faktor, seperti usia, kondisi kesehatan, dan risiko penyakit jantung. Namun, jika seseorang baru pulih dari sakit, melahirkan, atau minum obat, maka kadar kolesterol mungkin bervariasi.
Orang dewasa yang sehat setidaknya harus memiliki kadar kolesterol total dalam darah di bawah 5mmol/L. Sementara itu, kadar kolesterol baik (HDL) untuk perempuan dianjurkan di atas 1,0/mmol/L atau di atas 1,2/mmol/L, serta kolesterol jahat (non-HDL) di bawah 4mmol/L.
Untuk menurunkan kolesterol, Shah menyarankan mengurangi makanan berlemak, terutama yang mengandung lemak jenuh. Artinya, hindari terlalu banyak mengonsumsi makanan seperti daging merah, sosis dan pai, produk susu berlemak penuh, dan gorengan.
Sebaiknya, pilihlah lemak tak jenuh seperti alpukat, kacang-kacangan dan biji-bijian, dan minyak zaitun. Tips lain, Shah juga menganjurkan berhenti merokok dan jauhi minum alkohol, yang juga berpotensi memicu kolesterol tinggi.
Hindari pula makanan olahan atau ultraproses yang mengandung banyak gula, garam, dan lemak. Terlalu banyak mengonsumsi jenis makanan tersebut berpotensi meningkatkan risiko obesitas, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi.
Makanan siap saji, kue dan biskuit, sereal, keju, dan roti juga sebaiknya dibatasi. Bukannya tidak boleh, tapi alangkah baiknya jika tidak terlalu sering menyantapnya. Opsi yang lebih baik, yakni roti gandum, nasi merah, atau buah-buahan seperti blueberi, stroberi, apel, jeruk, dan anggur.
Agar tetap bugar, disarankan makan lebih banyak buah dan sayuran, kacang-kacangan, brokoli, ubi jalar, serta biji-bijian yang tinggi serat dan dapat membantu menurunkan LDL. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah porsi makan, yang dianjurkan secukupnya saja.
Selain deretan makanan yang sebaiknya tak dikonsumsi, ada juga yang justru dianjurkan. Contohnya, ikan salmon dan makarel yang mengandung asam lemak omega-3 yang merupakan jenis lemak tak jenuh yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol.
“Ini karena makan ikan bisa menurunkan trigliserida, sejenis lemak yang masuk ke dalam darah setelah makan. Beberapa penelitian menunjukkan itu dapat membantu menurunkan tekanan darah, mencegah pembekuan darah, meningkatkan sirkulasi darah, dan menjaga ritme jantung tetap stabil,” tutur Shah.
(ASS/rmol)