jurnalbogor.com – Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I) mengingatkan pemerintah dan pengusaha wisata dengan keselamatan pengunjung dan kelestarian kawasan wisata.
Ketua FK3I Pusat, Dedi Kurniawan menghimbau kepada pemerintah dan pengelola wisata untuk tidak gegabah di saat musim libur awal tahun 2025.
“Kami tekankan agar mereka tetap mengikuti aturan terkait kuota jumlah pengunjung, pengelolaan sampah pengunjung dan pedagang, keselamatan dan kenyamanan pengunjung. Serta, tetap menjaga kaidah – kaidah konservasi dan lingkungan hidup,” ujar Dedi dalam keterangannya dikutip, Kamis (2/1/2025).
Ia menegaskan kembali, kerap terjadi kecelakaan dan menumpuknya sampah, juga rusaknya sekitar kawasan wisata akibat pemerintah dan pengusaha tidak memberikan edukasi tata cara berkunjung di kawasan wisata alam.
“Salah satu contoh banyaknya pelanggaran over pengunjung yang mengakibatkan terganggunya ekosistem wisata alam. Yang kami khawatirkan adalah keselamatan pengunjung apalagi sekarang sedang memasuki cuaca tak menentu,” imbuhnya.
Maka FK3I menghimbau agar pembangunan wisata alam dikelola pihak ketiga harus sesuai dengan RKT (Rencana Kerja Tahunan) dan RPK (Rencana Pengelolaan Kawasan), serta diawasi secara berkala oleh pemerintah.
“Kami melihat trend wisata di wilayah kita meningkat ditambah pengungjung mancanegara. Namun, tidak satu pun perusahaan yang melakukan imbal jasa pada lingkungan dan kawasan,” ungkapnya.
FK3I pun mendesak pemerintah untuk berani menindak tegas pengusaha yang menjalankan pengelolaan wisata tidak sesuai kaidah. Bila perlu dievaluasi dan ditutup lahan wisatanya.
(yev/*)