jurnalbogor.com – Wilayah Puncak Bogor mulai dari Kecamatan Ciawi, Megamendung, Cisarua dan sekitarnya merupakan penghasil sayuran yang cukup besar, namun sayang Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor tidak memiliki pasar induk khusus untuk sayuran.
“Kedepan, harus ada pasar induk khusus sayuran di Ciawi, sebagai sentral pasar sayur di Kabupaten Bogor,” ujar calon wakil bupati Bogor Jaro Ade saat mendengar keluh kesah petani sayuran di Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor beberapa waktu lalu.
Jika di Ciawi ada sentral pasar induk sayuran, kata Jaro Ade, akan memudahkan para petani sayuran untuk menjual hasil panennya. Dan tentunya memudahkan para pembeli juga untuk mendapatkan sayuran dengan harga terjangkau dengan kondisi sayuran yang masih segar.
“Sentral pasar induk sayuran ini salah satu solusi membantu para petani sayuran untuk menjual atau memasarkan hasil panennya dengan harga yang kompetitif, sehingga petani tidak lagi tergantung pada tengkulak,” tutur Jaro Ade.
Tugas pemerintah bukan hanya menyediakan tempat untuk para petani menjual hasil pertaniannya saja, namun pemerintah juga harus mampu menyediakan kuota pupuk bersubsidi yang cukup dan mudah didapat oleh para petani.
“Yang menjadi masalah krusial yang dialami petani itu adalah susahnya mendapatkan pupuk murah atau pupuk bersubsidi sehingga berdampak pada hasil panen yang kurang maksimal,” ungkap Jaro Ade.
Politisi Golkar itu sangat mendukung dengan program pemerintah pusat yang selalu menggaungkan swasembada pangan sebagai basis perekonomian para petani di desa.
Menurut Jaro Ade, Kabupaten Bogor sangat memungkinkan untuk menggenjot sektor pertanian, mengingat kabupaten dengan luas wilayah 2.991,78 kilometer persegi ini masih memiliki ketersediaan lahan yang cukup untuk sektor pertanian.
“Di Kabupaten Bogor ini masih banyak lahan produktif, bahkan banyak pula lahan tidur yang belum dimanfaatkan, tinggal kita manfaatkan lahan – lahan yang belum tergarap itu menjadi lahan untuk pertanian,” uangkap Jaro Ade.
Mimpi para pendiri bangsa Indonesia untuk swasembada pangan akan terwujud, jika pemerintah mulai dari tingkat desa hingga pemerintah pusat memiliki kesamaan visi misi untuk memajukan pertanian dan para petani, sehingga tidak lagi ketergantungan pangan dari negara lain.
“Visi misi paslon nomor urut 1, Rudy Susmanto – Jaro Ade itu sejalan dengan visi misi pak Prabowo dan pak Gibran. Tentunya, kami akan konsen untuk meningkatkan mutu pertanian dan meningkatkan perekonomian para petani di Kabupaten Bogor,” pungkasnya. (Aga)