Dosen Prodi Ekowisata Sekolah Vokasi IPB Latih Masyarakat di AEWO Mulyaharja Pelayanan Prima di Bidang Wisata

  • Whatsapp

jurnalbogor.com – Wisatawan menjadi bagian yang penting dalam destinasi wisata dan tentu saja tidak terlepas dari pelayanan wisata untuk meningkatkan kepuasan wisatawan agar berkunjung kembali.

Upaya untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia khususnya dalam aspek pelayanan prima, masyarakat di destinasi wisata Agro Eduwisata Organik (AEWO) Mulyaharja mendapatkan pelatihan dalam kegiatan pengabdian masyarakat terpusat dan terpadu Sekolah Vokasi IPB yang dilaksanakan selama 3 kali pertemuan yaitu pada  9, 11 dan 13 September 2024 yang diselenggarakan di AEWO Mulyaharja, Bogor Selatan, Kota Bogor.

Read More

Pelatihan diberikan kepada sekitar 20 orang masyarakat yang bekerja di AEWO Mulyaharja yang berprofesi sebagai pelaku UMKM, staf tiketing, staf teknis area, staf housekeeping, dan staf keamanan, serta Kelompok Wanita Tani (KWT).

Dalam pelatihan hari pertama, Dr Rini Untari menyampaikan materi pengantar mengenai pentingnya masyarakat yang bekerja di AEWO agar memahami kebutuhan dan harapan pengunjung yang datang ke Kampung Wisata Mulyaharja.

“Kebutuhan dasar dan kebutuhan fungsional perlu juga diketahui sehingga dapat memenuhi ekspektasi dari pengunjung saat datang berwisata ke destinasi ini,” ujar dosen program studi Ekowisata Sekolah Vokasi IPB itu dalam keterangannya, Kamis (19/9/2024).

Tak hanya materi, di hari pertama peserta melakukan praktik cara menerima pesanan wisatawan serta menangani keluhan dari wisatawan yang datang. Tak hanya materi kebutuhan dan ekspektasi pengunjung, di hari pertama pelatihan juga disampaikan prinsip dan standar pelayanan prima serta pentingnya kepuasan wisatawan dan membangun loyalitas.

Pertemuan kedua, Ira Resmayasari menyampaikan penanganan situasi sulit sehingga sumberdaya manusia yang bekerja di AEWO perlu memiliki kecerdasan emosi serta kemampuan untuk menerima kritik serta keluhan serta mencari solusinya.

”Keterampilan melayani wisatawan yang datang sangat diperlukan, terutama ketika berhadapan dengan situasi yang cukup menantang,” jelas wanita yang mengajar mata kuliah bahasa Inggris wisata tersebut.

Tak hanya materi, kegiatan pelatihan di pertemuan kedua peserta juga mempraktikan melayani tamu yang marah, tamu yang bimbang, tamu yang banyak menuntut dan pengkritik.

“Penting untuk tetap berkomunikasi secara profesional, tenang, berbicara dengan lembut, memberikan kesempatan tamu berbicara dan memahami sudut pandang tamu adalah upaya menghadapi kondisi sulit saat menerima wisatawan. Selain itu perlu mengetahui kebutuhan wisatawan, mencari solusi, meminta bantuan rekan kerja lain dan tentu paling penting adalah mempertahankan hubungan baik dengan tamu,” ujar Ira.

Sementara Bedi Mulyana, dosen Prodi Ekowisata Sekolah Vokasi di pertemuan tiga menyampaikan materi mengenai teknik berkomunikasi. Komunikasi bagian penting dalam menerima wisatawan yang datang sehingga memberikan pelatihan komunikasi efektif dengan menggunakan komunikasi verbal  dan komunikasi non verbal yang baik.

“Penting dalam aspek keramahtamahan kepada tamu terutama aspek 5S yaitu sopan, santun, senyum, sapa dan salam,” jelas Bedi.

Dalam pertemuan ketiga, Bedi juga menyampaikan cara berkomunikasi secara langsung dan tidak langsung kepada wisatawan yang datang ke destinasi AEWO serta menyebutkan dalam aspek komunikasi penting memperhatikan bahasa tubuh saat melayani wisatawan yang datang karena dapat meningkatkan pemahaman terhadap pesan yang disampaikan yang mencapai 55 persen. “Sementara komunikasi verbal mencapai 7 persen dan intonasi atau volume suara mencapai 38 persen mempengaruhi pemahaman pesan yang disampaikan, “ pungkasnya.

Dalam kegiatan pengabdian terpusat dan terpadu, tim yang terlibat dari dosen Program Studi Ekowisata Sekolah Vokasi yaitu Ira Resmayasari, S.Sos, M.Par, MTHM, Dr Rini Untari, Dr Helianthi Dewi dan Bedi Mulyana, S.Hut, M.Par, MMCAP.  

(WH/*)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *