jurnalbogor.com — Sekitar 4.000 pelari dari berbagai daerah di Indonesia memadati kawasan Taman Budaya Sentul, Kabupaten Bogor, pada Minggu (11/5), dalam gelaran Bogor Run 2025. Acara tahunan ini sukses menghadirkan semangat olahraga sekaligus inklusivitas, dengan melibatkan peserta dari berbagai kalangan, termasuk atlet disabilitas.
Dalam lomba yang dibagi menjadi tiga kategori, yaitu Kuta 5K, Udaya 10K, dan Wangsa Half Marathon (21K), Para pelari berkompetisi dengan rute yang telah tersertifikasi oleh Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI). Sertifikasi ini menjadikan Bogor Run 2025 sebagai salah satu event lari di Indonesia yang memenuhi standar nasional.
Keunikan acara tahun ini terletak pada partisipasi atlet dari National Paralympic Committee Indonesia (NPCI), serta lima peserta dalam kategori Wheelchair Exhibition Race. Hal ini menjadikan Bogor Run 2025 sebagai pionir dalam menghadirkan lomba lari inklusif di Tanah Air, yang terbuka bagi siapa saja tanpa membatasi kemampuan fisik peserta.
Tak hanya menjadi ajang olahraga, Bogor Run 2025 juga menandai dimulainya rangkaian kegiatan dalam rangka Hari Jadi Bogor (HJB) ke-543. Pemerintah Kabupaten Bogor berharap kegiatan ini dapat mengangkat nama Kabupaten Bogor di tingkat nasional hingga internasional.
Bupati Bogor, Rudy Susmanto, menyampaikan bahwa Bogor Run 2025 menjadi titik awal kebangkitan kejuaraan olahraga daerah.
“Kami berharap ajang ini bisa menjadi event berskala internasional ke depan. Dampak kegiatan ini juga sangat positif, terutama untuk perekonomian lokal seperti hotel dan UMKM di sekitar Sentul,” ujarnya.
Perhelatan ini turut diramaikan oleh atlet nasional Agus Prayogo, peraih tujuh medali emas SEA Games, yang tampil di kategori 10K. Kehadiran Agus menambah antusiasme peserta dan menjadi daya tarik tersendiri bagi para penggemar lari.
Bogor Run 2025 digelar oleh Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) dan didukung oleh berbagai sponsor serta komunitas olahraga lokal.
Penulis: Fahdah Ashimahfatih (mg/uik)
