jurnalbogor.com – Menteri Sosial Saifullah Yusuf dan Penjabat Bupati Bogor Bachril Bakri merumuskan solusi pemberantasan kemiskinan di Kabupaten Bogor.
Jika, di tingkat nasional angka kemiskinan mencapai 9,03 persen, di Kabupaten Bogor angka kemiskinan berada di angka 7,05 persen.
Presentase angka kemiskinan di Bumi Tegar Beriman memang dibawah rata-rata nasional, namun dilihat dari jumlah terbilang banyak karena jumlah total penduduk Kabupaten Bogor sekitar 5,6 juta jiwa.
Bachril Bakri, Sabtu, 8 Februari 2025 mengatakan dengan luasnya wilayah dan besarnya jumlah penduduk, tentunya potensi permasalahan sosial (kemiskinan) yang terjadi cukup besar bila dibandingkan dengan kabupaten kota lainnya.
Berdasarkan data dinas sosial Kabupaten Bogor, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) tahun 2024 tercatat sebanyak 2,7 juta orang.
“Sebagai upaya untuk menurunkan angka pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS) Pemkab Bogor memberikan bantuan secara langsung bagi 20 jenis PPKS pada tahun 2023, dan 13 jenis PPKS di tahun 2024 lalu,” kata Bachril.
Menteri Sosial, Saifullah Yusuf mengungkapkan bahwa pola pemberian bantuan sosial kurang tepat hingga harus disamakan langkahnya atau konsolidasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah.
“Tak hanya perencanaan, pendataan dan sasaran bantuan sosial kurang tepat hingga pemerintah pusat sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto meminta kami antara sesama Menteri melakukan langkah-langkah integrasi dan menghilangkan ego sektoral baik antara Kementerian maupun dengan pemerintah daerah,” ungkap Saifullah Yusuf.
Manager Fundraising & IT International Networking For Humanitarian (INH) Andriono Hernandy meminta pemerintah harus memfasilitasi Non-Government Organization (NGO) seperti INH untuk bekerjasama dgn beberapa sektor usaha seperti pabrik , perkantoran, rumah makan, cafe cafe hotel dan sektor usaha lain nya.
“Jika pemerintah bisa menjembatani INH ke sektor sektor tersebut, kami akan menjadi garda terdepan untuk mengatasi problem kemiskinan baik di Kabupaten Bogor maupun nasional,” ujar Andriono Hernandy.
Andriono Hernandy menjelaskan, bahwa INH memiliki formula atau konsep yang akan dijalankan, yaitu gotong royong.
“INH akan mengajak para karyawan sektor tersebut dan masyarakat yamg ekonominya menengah atas untuk bergotong royong dengan mendonasikan sebagian hartanya untuk memberantas kemiskinan, kesenjangan sosial dan pembangunan infrastruktur seperti perbaikan rumah tidak layak huni,” jelasnya.
Dengan bergotong royong. Ia pun yakin kedepan tidak ada lagi jalan yang rusak, tidak ada lagi kesenjangan sosial, tidak ada lagi kemiskinan yang ada hanyalah kesejahteraan. (Aga)