jurnalbogor.com – Dinas Pendidikan (Disidik) Kabupaten Bogor telah alokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) perubahan 2025 sebesar Rp98 Milyar.
Kabid Sarpas Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Yanto Pradipta mengatakan, bahwa untuk di anggaran perubahan pihaknya meluncurkan dana untuk rehabilitasi ruang kelas, sekolah yang terdampak bencana dan pemenuhan meubelair.
“Jadi sasaran kami di APBD Perubahan tahun ini untuk rehabilitasi ruang kelas SD, kemudian penanganan pasca bencana dan pemenuhan meubelair ruang kelas SD dan SMP,” ujar Yanto kepada Wartawan, Selasa (9/12).
Ia menerangkan, ratusan sekolah jenjang menengah pertama telah menerima bantuan pada penyaluran meubelair, sedangkan sekolah dasar dibagi menjadi tiga wilayah.
“Untuk smp di perubahan 2025 kurang lebih 100 smp dapat kebagian (meubelair) dan setiap sekolah itu variatif ada 1 sampai 3 ruang kelas. Sedangkan yang SD pengadaan meubelair itu dibagi menjadi tiga wilayah, yaitu wilayah 1, 2 dan 3. Hal itu untuk pemenuhan terhadap ruang kelas yang ngampar,” terangnya.
Yanto mengingatkan kepada penyedia jasa agar di proyek peningkatan sarana dan prasarana pendidikan, salah satunya rehabilitasi ruanh kelas harus selesai sebelum waktu ditentukan.
“Kami meminta penyedia jasa agar selama pekerja bisa selesai sebelum waktu ditentukan, dan kita juga meminta kepada mereka agar menjaga kualitas bangunan sesuai RAB (rancangan anggaran biaya,” jelasnya.
Lebih lanjut ia memaparkan, bahwa penyedia jasa akan dikenakan denda 1 per mil sesuai Perpres No. 16 Tahun 2018, mengalami keterlambatan dalam kontrak kerja yang telah disepakati.
“Sanksi keterlambatan dalam kontrak pengadaan barang/jasa sudah diatur dalam Perpres dari nilai kontrak atau nilai bagian kontrak untuk setiap hari keterlambatan,” tandasnya. (Ando)
