jurnalbogor.com – Budidaya jangkrik tidak hanya menjadi pilihan bagi M Rohman dan Agus Ramdoni, namun juga bisa menjadi inspirasi bagi yang ingin memulai usaha yang praktis dan menguntungkan.
Meski tergolong masih baru menekuni budidaya jangkrik, namun M Rohman dan Agus Ramdonimengaku sudah bisa menikmati dari keuntungan dari usaha ini setiap bulannya.
“Saya memulai ternak jangkrik sejak tahun 2024 yang lalu hingga sekarang,” ujar Rohman, Rabu (18/6).
Usaha ini dijalankan dengan memanfaatkan ruangan kosong yang ada di belakang rumah, sedangkan kandang jangkrik terbuat dari kotak besar yang sudah didesain sehingga jangkrik tidak bisa keluar dari kandang tersebut. M. Rohman memiliki sebanyak 8 kotak jangkrik, masing-masing kotak berisi ribuan jangkrik.
“Awalnya saya memiliki 4 kotak,di tambah lagi hingga menjadi 8 kotak hingga saat ini akan ke-20 kotak, karena peminat banyak yang berasal dari pecinta burung dan untuk dijadikan pakan ikan,” jelasnya.
Rohman menyebutkan, dalam satu bulan dirinya bisa memanen jangkrik 80 hingga 100 kilogram jangkrik setiap bulannya dengan harga jual mencapai Rp.35.000 hingga Rp.70.000 per kilogramnya.
Menurutnya, budidaya jangkrik merupakan usaha yang relatif mudah dijalankan dan tidak memerlukan biaya yang terlalu besar, dengan siklus panen yang cepat, usaha ini memberikan pendapatan yang stabil.
“Pendapatan yang didapat dari bisnis jangkrik ini mulai dari Rp 3 Juta hingga lebih,
budidaya jangkrik bisa mendatangkan ladang usaha yang menjanjikan, pemeliharaannya yang mudah dan penjualannya masih terbuka lebar di pasaran,” tandas Rohman.
(Wawan Hermawanto)
