Edukasi Siswa tak Perlu Panik Ketika Terjadi Gempa Bumi Atau Kebakaran
jurnalbogor.com – Untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapan menghadapi terjadinya bencana alam, SMAN 1 Leuwiliang menggelar simulasi mitigasi bencana dan kebakaran yang diikuti seluruh siswa-siswi Smanell baru-baru ini.
Kegiatan tanggap darurat untuk menghadapi bencana alam dengan keterlibatan ratusan siswa-siswi berikut organisasi sekolah, baik OSIS, PMR maupun Pramuka hingga tenaga pendidik mengikuti simulasi mitigasi bencana alam tersebut.

Menghadirkan petugas Damkar dan BPBD yang merupakan alumni di sekolah Smanell, Kepala Sekolah SMAN 1 Leuwiliang H. Taopik, S.Pd M.Pd.I. menjelaskan, simulasi mitigasi bencana untuk mengedukasi siswa dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana alam, khususnya gempa bumi.
Kegiatan simulasi mitigasi bencana dan terjadinya kebakaran telah berlangsung di tahun kedua, ini bagian pembelajaran bagi siswa di lingkungan sekolah. Mereka mendapat materi dan praktik langsung terkait kebencanaan, termasuk penanganan kebakaran, gempa bumi, hingga prosedur evakuasi darurat,” jelas H.Taopik S.Pd M.Pd.I. kepada jurnal Bogor, Senin (15/9/2025).
Senada dikatakan, salah satu guru geografi di Smanell Dra. Hj Bathin Wardah menerangkan pentingnya pelaksanaan simulasi itu mitigasi bencana. Kegiatan tersebut agar siswa dan komponen-komponen yang ada di sekolah bisa melihat tanpa harus panik ketika terjadinya bencana alam.
“Dapat melihat dan mengenal apabila adanya suatu kejadian, bencana, terutama bencana alam terjadi dan menimpa di lingkungan sekolah. Simulasi ini, pihak BPBD dan petugas Damkar memberikan contoh seperti proses evakuasi tindakan tanggap darurat yang benar,” jelasnya.
Menurutnya, simulasi tersebut menjadi penguatan bagi siswa karena berhubungan dengan materi pelajaran geografi, yakni tentang mitigasi bencana alam. Hal ini mengingat di Kabupaten Bogor, salah satunya di Leuwiliang sering terjadinya tanah longsor, maka itu, pendidikan simulasi mitigasi bencana alam bagi siswa di Smanell itu menjadi bagian penting.
“Simulasi ini untuk menghadapi sewaktu waktu bisa terjadi atau emergency. Karena musibah bencana alam itu bisa terjadi secara tiba- tiba,” tukasnya.
(Arip Ekon)