Slanker Bogor Ampera Rayakan Anniversary ke-13 dengan Menyantuni Anak Yatim

  • Whatsapp
Slanker Bogor Ampera

jurnalbogor.com – Kepedulian terhadap sesama ditunjukkan Slanker Bogor Ampera yang merayakan ulang tahunnya yang ke-13 dengan menggelar santunan anak yatim di Bukit Panorama Camping Ground, Desa Sukajadi, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Minggu (12/05/2024).

Anniversary ke-13 Slanker Bogor Ampera ini dihadiri Muspika Kecamatan Tamansari ini sebagai bentuk dukungan atas kepedulian Slanker Bogor Ampera kepada masyarakat sekitarnya terutama anak – anak yatim.

Read More

Kegiatan dibuka dengan penampilan Hadroh Rok’n Rol yang beranggota Slanker Bogor Ampera di lanjut dengan acara utama santunan yatim.

“Saya apresiasi dan sangat bangga melihat adik adik Slanker Bogor Ampera yang masih ingat dan menyisihkan sedikit rejekinya untuk anak – anak yatim yang memang harus kita perhatikan,” kata Kanit Binmas Polsek Tamansari Selamat Wiyono mewakili Muspika Tamansari.

Dia berharap kegiatan seperti ini terus dilakukan tiap tahunnya. “Saya ucapkan happy anniversary  untuk Slanker Bogor Ampera yang ke 13 tahun, kompak selalu dan teruslah lakukan kebaikan,” harapnya.

Sementara Ketua Slanker Bogor Ampera Anoy menjelaskan HUT ke-13 Slankker Bogor Ampera dengan kegiatan santunan anak yatim sebagai bentuk kepedulian. “Anak yatim harus kita bantu,” katanya.

Slanker Bogor Ampera sendiri sebagai komunitas pecinta musik Slank berdiri di jalan Ampera, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.

“Tidak hanya sekedar wadah berkumpul kami Slankker Bogor Ampera juga melakukan kegiatan sosial, salah satunya dengan santunan anak yatim ini,” pungkasnya.

Sedangkan pembina Slanker Bogor Ampera, Supri mengatakan kegiatan santunan anak yatim ini bukan pertama kali dilakukan oleh komunitasnya.

“Sudah sering kita lakukan. Termasuk saat puasa kemarin, kita juga mengadakan santunan anak yatim,” jelasnya.

Supri mengatakan, tidak hanya aksi sosial santunan anak yatim, Slanker Bogor Ampera juga pernah menggalang kegiatan kemanusiaan setiap ada kejadian bencana alam.

“Jadi komunitas kami bukan hanya sekedar bernyanyi-nyanyi saja, namun juga kita adakah aksi sosial untuk bukti nyata kami ada dan kami tak seperti apa yang banyak orang pikirkan diluar sana,” tandasnya.

(yev/r)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *