Setelah Tangerang dan Bekasi, INH Lakukan Mitigasi Bencana Tanah Longsor di Kota Bogor

  • Whatsapp
Wakil Wali Kota Bogor Jenal Mutaqin bersama International Networking For Humanitarian (INH), Komunitas Pemuda Peduli (KPP), PLN dan sahabat relawan (Share) INH usai melakukan penanaman pohon, Rabu (25/6).

Jurnalbogor.com – Dalam upaya menangani terjadinya bencana alam, International Networking For Humanitarian (INH) juga melakukan mitigasi bencana alam.

Jika sebelumnya, mereka menanam mangrove atau pohon bakau di pesisir pantai Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Bekasi untuk mencegah bencana abrasi serta menanam pohon di  Kabupaten Bogor untuk mencegah terjadinya bencana alam longsor, kini mereka melakukan hal serupa di Kota Bogor.

Read More

INH berkolaborasi dengan Pemkot Bogor, Komunitas Pemuda Peduli (KPP), PLN dan juga melibatkan sahabat relawan (Share) INH.

“Kami tidak hanya menangani pasca bencana alam atau recovery, tetapi seperti hari ini, INH juga mencegah atau mitigasi bencana alam tanah longsor di Kelurahan Paledang dan Kelurahan Panaragan, Bogor Tengah, Kota Bogor,” ujar Divisi Kemitraan dan Hubungan Antar Lembaga INH Padri Akbar kepada wartawan, Rabu (25/62025).

Padri Akbar menjelaskan, bahwa dalam penanaman pohon di area rawan bencana alam tanah longsor dilakukan di tebing Sungai Pakancilan dan dilahan kritis lainnya di garis sepadan sungai yang ada di Kota Bogor.

“Hari ini, 200 pohon atau tanaman buah kami tanam di lahan yang rawan bencana alam tanah longsor dan di lahan – lahan kritis lainnya, kami juga melibatkan masyarakat dalam penanaman ratusan pohon ini,” tutur Padri Akbar.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bogor Jenal Mutaqin mengharapkan penanaman pohon tidak hanya dilakukan di Hari Lingkungan Hidup yang diperingati setiap tanggal 5 Juni.

“Hari Lingkungan Hidup sudah lewat, tetapi peduli terhadap lingkungan hidup harus kita lakukan setiap hari, dan kepedulian hidup ini bukan hanya tugas Pemkot Bogor tetapi juga masyarakat terutama oleh para pemuda,” harap Jenal Mutaqin.

Jenal Mutaqin menambahkan, sudah memberikan peta rawan bencana alam tanah longsor atau erosi kepada KPP atau elemen masyarakat lainnya.

“Zona merah rawan bencana alam tanah longsor ini sudah kami berikan, baik itu yang berada di Sungai Cipakancilan, Ciliwung maupun Cisadane untuk selanjutnya di tanami pohon, baik itu dengan tanaman kayu ataupun tanaman buah, agar masyarakat bisa ikut mendapatkan manfaatnya,” tambahnya.

Ditempat yang sama, Ketua KPP Beni Sitepu menjelaskan, selain INH dan PLN, IPB University pun mensupport acara penanaman ratusan pohon di zona merah rawan bencana alam tanah longsor di Kota Bogor.

“Ada 7 jenis tanaman buah, seperti rambutan, nangka, cimpedak, nangka cimpedak dan lainnya yang kami tanam di lahan – lahan yang masuk ke dalam zona merah rawan bencana alam tanah longsor. Karena bibitnya dari IPB University, maka tumbuh kembang tanaman buah ini tidak butuh waktu lama,” jelas Beni Akbar. (Aga*)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *