Sekolah Sampah Hadir di SDN Tarikolot 03, Edukasi Probiotik dan Pengelolaan Sekolah Sampah Sejak Dini

  • Whatsapp

jurnalbogor.com – SDN Tarikolot 03 Citeureup, Kabupaten Bogor menjadi tuan rumah kegiatan roadshow edukatif dari Sekolah Sampah yang mengusung tema “Belajar Membuat Minuman Fermentasi Buah Alami (JusPro), Olah Sampah Organik 1 Detik dengan Biowash Promik, dan Edukasi Sampahku Tanggung Jawabku”, Jumat (8/8/2025).

Kegiatan ini menggabungkan edukasi lingkungan dan kesehatan, dengan melibatkan komunitas Biowash Promic Indonesia, perusahaan CSR PT Indocement, serta tokoh pendidikan dan masyarakat setempat.

Read More

Ketua Umum Komunitas Biowash Promic Indonesia, Dwi Kartika Fitri, menyampaikan pentingnya makanan dan minuman fermentasi sebagai sumber probiotik alami. Ia menekankan bahwa makanan tradisional Indonesia seperti tape, tempe, asinan, bahkan sambal terasi, merupakan hasil fermentasi yang kaya bakteri baik.

“Probiotik sangat penting untuk usus, imun, bahkan memengaruhi mood dan berat badan,” ujarnya.

Ia juga memperingatkan bahaya penggunaan antibiotik berlebihan yang justru dapat mematikan bakteri baik dalam tubuh.

Menurut Dwi, fermentasi bukan hanya bermanfaat untuk tubuh manusia, tapi juga untuk lingkungan. Melalui produk Biowash Promic, limbah organik bisa diubah menjadi pupuk cair yang bermanfaat untuk tanaman.

“Dengan satu detik, kita bisa mulai mengolah sampah organik menjadi sesuatu yang bermanfaat. Ini solusi nyata mengatasi sampah rumah tangga,” ujarnya.

Dadan Ramdhani, sebagai pengajar dan praktisi droponic di Sekolah Sampah, menjelaskan bahwa pengelolaan sampah harus dilandasi kesadaran ekosistem.

“Kita berasal dari tanah, dan tanah akan terus memberi manfaat jika kita menjaganya. Sampah bukan sekadar buangan, tapi bagian dari siklus kehidupan,” ujarnya.

Joni Budianto, salah satu pengajar Sekolah Sampah lainnya, menjelaskan bahwa roadshow ini sudah berjalan belasan kali dan menyasar berbagai jenjang pendidikan, dari SD hingga masyarakat umum.

“Tujuan kami sederhana, anak-anak sejak dini bisa memilah sampah organik dan anorganik serta peduli pada lingkungan,” ujarnya. Ia juga menambahkan pentingnya Bank Sampah di tiap sekolah untuk mendukung program Adiwiyata dan Kampung Ramah Lingkungan.

Muhammad Roqib, Kepala Sekolah SDN Tarikolot 03, menyambut baik kegiatan ini.

“Manfaatnya luar biasa, siswa jadi tahu cara memilah dan mengelola sampah. Ada donasi tempat sampah dari Cimory juga. Kami berharap ilmu ini bisa diterapkan di rumah masing-masing,” ujarnya.

Sementara itu, H. Nana Juhana, Ketua Komite Sekolah SDN Tarikolot 03, merasa terkesan dengan cara penyampaian dan praktik langsung membuat JusPro dan Biowash.

“Awalnya saya ragu, tapi ternyata bahan buangan bisa diolah menjadi minuman sehat penuh bakteri baik. Ini sangat edukatif dan bisa diterapkan di rumah tangga,” ujarnya.

Kegiatan ini juga didukung oleh program CSR PT Indocement yang secara konsisten mendampingi Sekolah Sampah dalam penyuluhan lingkungan. Melalui pendekatan ini, siswa tidak hanya mendapatkan edukasi teori, tapi juga praktik langsung cara mengelola sampah, membuat minuman fermentasi, dan menyadari pentingnya menjaga mikrobioma tubuh serta bumi.

Kegiatan ini bukan sekadar slogan, tapi langkah nyata menuju generasi yang peduli lingkungan dan kesehatan sejak usia dini.

(Lisna/mg)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *