Sekolah Gratis PKBM Bakti Nusa Atasi Stunting Melalui Budidaya Ayam Petelur

  • Whatsapp
PKBM Bakti Nusa

jurnalbogor.com – Pemerintah prioritaskan peningkatan ketersediaan, akses, dan kualitas konsumsi pangan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional, sekolah gratis PKBM Bakti Nusa yang terletak di Desa Sukamantri, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor berinovasi membantu pemerintah di sektor ketahanan pangan, penanganan stunting dan entrepreneurship siswa melalui budidaya ayam petelur.

Inovasi yang berawal dari Kabid PNF Disdik Kabupaten Bogor, Siswanto yang konsen dengan penanganan stunting siswa-siswi PAUD beberapa waktu lalu. Setelah bertukar pikiran dengan mahasiswa-mahasiwi IPB saat kunjungan ke PKBM Bakti Nusa dan Kabid Disdik Kabupaten Bogor, inovasi budi daya tumpangsari ayam petelur dan ikan.

Read More

“Untuk menarik minat siswa-siswi menjadi peternak milenial konsep tumpang sari ini akan membuka mata akan peluang usaha generasi milenial dan zilenial,” ucap Wakil Ketua PKBM Bakti Nusa Juan Rachman, Rabu (13/3/2024).

Kabid PNF Siswanto menambahkan, PKBM di Kabupaten Bogor, selain menjadi solusi atas pendidikan warga yang belum mengentaskan sekolah hingga SMA, juga harus menjadi lokasi pelatihan bagi masyarakat sehingga keberadaan PKBM dapat meningkatkan ekonomi dan life skill warga sekitar disamping para warga belajar.

“Selain ekonomi yang akan terbantukan, supply gizi pun akan membaik di keluarganya, artinya masalah stunting bisa teratasi melalui kandungan omega pada telur dan ikan,” ucapnya.

Rencana kedepannya, sayuran hidroponik akan ditambahkan mengarah pada Integrated Farming sebagai ekspansi life skills. Pemberdayaan warga khususnya bumdes dan ibu ibu PKK setempat untuk produk turunan juga menjadi  bagian dari rencana pengembagan usaha PKBM Bakti Nusa.

Sementara Pembina Yayasan Pendidikan SDM Unggul Payung dari Sekolah Bakti Nusa Agung Udiyanto mengatakan,  sektor hilir turunan produk dapat diolah menjadi abon ikan, dari telur diolah ke pastry dan bakery, atau martabak.

“Ini semua dapat menjadi life skills dan entrepreneurship skill untuk siswa siswi lulusan PKBM Bakti Nusa sehingga tidak menjadi penyumbang pengangguran serta memberdayakan ibu ibu rumah tangga di sekitar sekolah,” jelas Agung.

Meskipun lahan sekolah Bakti Nusa terbatas, namun ada 1500 an warga belajar yang dapat menjadi titik solusi stunting di Kabupaten dan Kota Bogor.

“Dalam konsep One Home Farm yang digagas, apabila tiap siswa memberdayakan rata rata 3 meter persegi di pekarangan rumahnya, otomatis 4500 meter persegi farms yang akan dikelola oleh lembaga dengan proyeksi 9 ekor ayam per home farm, menghasilkan rata rata 1 ton telur per harinya dari 13.500 ekor ayam petelur,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan Ketua PKBM Bakti Nusa M. Afhan, membuka peluang kerjasama bagi institusi swasta sekelas Pokphand, Japfa juga universitas, lembaga penelitian khususnya BRIN serta kementerian dan dinas terkait untuk bekerja sama dengan Bakti Nusa.

“Dengan ini akan mewujudkan Swasembada pangan menyongsong Indonesia Emas 2045,” hadapnya.

(YS)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *