Sebuah Pembelajaran untuk Para Politisi Indonesia dan Renungkan!

  • Whatsapp

Bismillahir Rahmanir Rahim
Astaghfirullah, viral lagi video yang bercaption “Gus Hadad Tokoh Kunci Dibalik Korupsi Dana Hibah” yang telah terjadi di Provinsi Jawa Timur, baru-baru ini diberitakan. Para pelaku yang berbuat korupsi, beberapa orang sudah digelandang anggota KPK ke rumah tahanan. Dan menarik dibalik kasus korupsi dana APBD Jatim, ada oknum tokoh politik yang populer berasal dari kalangan santri, alias “nadhiyin”, yang bernama Gus Hadad.

Sebenarnya kita tak heranlah apa yang tengah terjadi di tengah komunitas Ormas yang berpredikat keagamaan dengan memakai simbol-simbol dan nomenklatur “luhur” atau suci, misalkan Parpol mengklaim Islam dengan mengunakan lambang Ka’bah, simbol kiblat suci umat Islam se dunia, tetapi sayang yang terjadi dalam penyelenggaraan Munas 2025 baru-baru ini, atau wataknya dalam Pilpres dan Pileg 2024, etc semakin jauh dari nilai-nilai Keislaman berdasarkan Al Quran dan Sunnah Rasulullah Muhammad SAW.

Read More

Walaupun jargon-jargon parpolnya itu berani berkata bahwa partainya sebagai “rumah besar” umat Islam, atau parpol yang berkhittah dan mengaku-ngaku pengikut Rasulullah “Islam waljamaah” dll. Faktanya di lapangan..buset, ganas sangat memprihatinkan kita yang waras bin tulus. Perlaku mereka semakin menjauh dari aspirasi dan kepentingan dakwah Islamiyah, yang diharapkan WNI muslim yang waras, bejat, a moral, dan tak berakhlaq mulia.

Sudah menjadi fenomena umum adanya pola berperilaku “paradoks dan anomali” oleh para Politikus Negeri “Kanoha bin Mapioso”..edan binti fulus and bulus (sogokan uang dan kecurangan).

Apa yang terjadi di Jatim tsb, saya semakin yakin apa yang saya AA tulis dan opinikan dalam sejumlah artikel saya terpublikasi di beberapa Medsos dan WAG..bangsa ini sudah seharusnya dan sudah waktunya Back to Basic UUD 1945 Asli, yang ditetapkan tgl 18 Agustus 1945, karena produk UU Pemilu berdasarkan UUD Amandemen ke 4 thn 2002, kualitasnya sulit mempercayai Wakil Rakyatnya, mayoritas cenderung tak bermoral, tak beretika, yang dihasilkannya gemar perbuatan kriminal KKN yang kafitalistik-eksploitatif spt yang terjadi Gus Hadad tokoh kunci dibalik perbuatan korupsi Dana Hibah bersumber APBD Jatim. Hal ini juga banyak terjadi di tempat lain di Indonesia.

Kasus korupsi Gus Hadad ini ibaratnya hanya sebuah gejala “puncak gunung es” yang tampak dipermukaan, di kedalamannya, ala mak amat parah dan menyedihkan, karena korupsi sistemik based on terstruktur, sistematik dan massif (TSM) ala kejahatan mafia Indonesia, begitu banyak yang terlibat dan berkasus kriminal sebenarnya, akan tetapi mereka yang terjaring penegak hukum biasanya hanya “kroco-kroco” yang tak tahu apa-apa, istilahnya “hukum tajam kebawah, dan tumpul keatas”.

Saya pernah membaca berita kasus penggunaan dana APBD di Medsos bahwa KDM Gubernur Jawa Barat juga merasa prihatin, begitu besarnya dana hibah APBD Jabar untuk bantuan ormas keagamaan, akan tetapi penggunaannya di lapangan tak sesuai dengan peruntukan yang sesungguhnya, melenceng ke arah penyalahgunaan kekuasaan (a buse of power) yang menjurus perilaku jahat KKN.

Bpk.gubernur KDM mengambil langkah kebijakan dan regulasi yang ketat, dan kabarnya sudah menertibkan alokasi dan mengatur besarnya, tata penyalurannya dan penggunaan pos dana hibah APBD Jabar agar tepat sasaran, terukur dan bertanggungjawab, bermanfaat bagi umat yang membutuhkannya, bukan dikuasai keluarga (nepotistik) penguasa “Yayasan sosial” yang sesungguhnya menyimpang dari ketentuan UU Yayasan yang bersifat sosial, nirlaba dan tidak ada pewarisan keluarga (nepotisme), sehingga bisa terhindar dari perbuatan kriminal KKN yang tak beradab dan tak berperikemanusiaan.

Apa iya bisa dijalankan, ditertibkan di lapangan ? wallhuaklam bissawab, karena sempat ada atau muncul perlawanan atau protes mengatasnamakan lembaga keagamaan bahwa Gubernur KDM dengan issu negatif bahwa sang gubernur KDM tidak berpihak kepada Ponpes.?!

Pemutaran balikan opini, begitulah dinamikanya distorsi, bias, repot and error akibat adanya keserakahan oknum elite politik di masyarakat yang berpenampilan (style and gusture) munafiq, wallahu aklam bissawab, astaghfirullahalaziem.

Al Ghazali, seorang ulama Sufi terkemuka, pernah berkata, jika kita hidup dari mengkonsumsi harta haram, bukan rezeki halalan-toyiban, maka di dalam pembuluh darah di tubuh kita akan mengalir darah yang mempengaruhi perilaku sesat dan menyesatkan dibawa kendali seitan yang terkutuk (setanic behavior). Jika kita seorang koruptor, maka darah seitan yang membuat watak seseorang itu menjadi rusak, bejat, tidak bermoral, tidak beretika dan berperangai atau berakhlaq buruk dalam hidup kesehariannya sehingga merugikan masyarakat, bangsa dan negara ini, seperti kompleksitas problem sosial, dampak KKN yang akut, yang sangat merepotkan Presiden RI bpk PS dalam mengemban dan menunaikan Amanah Penderitaan Rakyat (Ampera) Indonesia sesuai cita-cita Proklamasi Kemerdekaan RI tgl 17 Agustus 1945.

Jadi kita sangat paham dan semakin jelas bahwa para oknum politisi, elite politik (the ruling party) nageri Kanoha bin Mafioso, yang gemar berKKN (korupsi, kolusi dan nepotisme), maka kesukaannya, nafsu serakahnya (greedy) memenuhi syahwat, nafsu dan birahi 3-Ta (Tahta, harta dan wanita), yang berdampak multiaspek dan multidimensional.

Diantaranya dampak negatif terhadap dinamika perjalanan bangsa dan negara, masyarakat Indonesia semakin sulit mencapai kemajuan, kemakmuran bersama, kesejahteraan berkeadilan sosial (social walfare and justice) sesuai cita-cita dan 4 tujuan bernegara menutut Pembukaan UUD 1945 Asli, yaitu: melindungi, memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa, dan menciptakan perdamaian abadi.

Bagi si koruptor itu sendiri untuk bersiaplah menerima azab dan siksa berada kehidupan bermasyarakat di duniawi-alam fana, dan ukhrowi-alam baqa, menuju masuk neraka jahannam setelah mati sebagaimana janji Allah SWT dalam kitab suci Al Quranulkarim, dan atau sebelum mati pun yakni masih hidup didunia diberi azab dahulu oleh Allah SWT, salah satu bentuknya si koruptor ditahan KPK masuk penjara, akan tersiksa bathinnya hidup tidak bebas, terkurung di ruang sempit berjeruji besi penjara bersama para penjahat lainnya, dan kemudian dikucilkan dari kehidupan keluarga dan lingkungan sosial normal yang beragama, beradab dan beradat istiadat. Makanya janganlah menjadi orang Munafiq yang gemar memamerkan simbol-simbol agama, bahkan menjual belikan ayat-ayat Allah SWT, untuk memenuhi nafsu serakah.

Maaf, sayang Anda Gus Hadad menyimak isi berita tersiar viral di medsos tsb, ternyata anda sosok politisi muslim yang berperilaku munafik, berpura-pura alim (santri dan ustad ahli fiqih bergelar Doktor), beriman dan bertaqwa kpd Allah SWT. Padahal ala mak…pola, gaya, dan gerak gerik (gusture) hidup kesehariannya suka berbohong, berdusta, menipu, dan berkhianat atas amanah Rakyat, sekarang atas perbuatan kriminal KKN tsb akan menanggung akibatnya: mendapat sanksi sosial malu, bersalah dan berdosa, di alam baqa masuk neraka jahannam, Nauzubillahi minzalik.

Kasus Gus Hadat, politisi/anggota DPR RI asal Jatim seharusnya menjadi sebuah pembelajaran (a lesson learned), patut menjadi perenungan kita bersama, agar berKKN jangan muncul lagi, mereda di Republik ini, terutama para the ruling party Indonesia zaman Now, bertaubatlah hai kaum Politisi Indonesia, taati dan patuhi serta laksanakan segala ketentuan hukum dan Peraturan-perundangan yang berlaku di negara/NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 Asli.

Sekian dah terima kasih, semoga kehadiran tulisan ini ada manfaatnya untuk proses penyadaran agar para politisi negeri ini, kembalilah ke jalan yang benar dan lurus (sirotol mustaqiem), agar kita selamat hidup di dunia dan akhirats . Semoga Allah SWT, Tuhan Maha Pengasih dan Maha Penyayang selalu memberkahi kehidupan kita sekalian, para pembaca budiman, Aamiin3 YRA..***

Save Rakyat dan Save NKRI dari politisi koruptor…bejat, tidak berperikemanusiaan, yang membuat kehidupan negara-bangsa rusak. !

Gallery and Ecofunworkshop, Kp Wangun Atas Rt 06 Rw 01 Kel.Sindangsari, Botim City, West Java, Rabu 22 Oktober 2025. Selamat Hari Santri Nasional, ingat kemuliaan DinulIslam, Jalan Keselamatan ###

Wassalam
====✅✅✅
Dr.Ir.H.Apendi Arsyad.MSi (Dosen, Konsultan, Pegiat dan Pengamat serta Kritikus Sosial melalui Media Sosial dalam rangka ikut berkontribusi mewujudkan keberhasilan Indonesia Emas thn 2045).

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *