jurnalbogor.com — Jalanan Kabupaten Bogor mendadak bergemuruh oleh deru mesin motor klasik dalam gelaran Rolling Thunder bersama Bupati Bogor, Sabtu (21/6/2025).
Acara ini merupakan bagian dari rangkaian Kabogor Autovibes Fest 2025, sebuah festival otomotif dan budaya yang menggabungkan semangat komunitas dengan promosi pariwisata daerah.
Ratusan motor klasik memulai konvoi dari Stadion Pakansari, menyusuri rute yang melintasi ikon-ikon wilayah seperti Kantor Wali Kota Bogor, Monumen Kujang, Royal Tulip Gunung Geulis, Bukit Pelangi, Monumen Love, hingga Monumen Pancakarsa. Rombongan akhirnya kembali finish di titik awal, yakni Stadion Pakansari.
Acara ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Bogor dengan berbagai komunitas otomotif, salah satunya Motor Antique Club Indonesia (MACI) Bogor.
Ketua MACI Bogor, Wildan, menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya ajang pamer motor klasik, tetapi juga bentuk sinergi yang positif antara pemerintah dan komunitas roda dua.
“Event ini merupakan bagian dari Sunda Land Motor Cycle Festival yang kami gelar bersama Pemkab Bogor. Tujuannya untuk mempromosikan bahwa Kabupaten Bogor bisa bersinergi dengan klub-klub roda dua demi ketertiban berlalu lintas dan pengenalan budaya lokal,” ujar Wildan kepada tim liputan.
Tak hanya konvoi, acara juga dimeriahkan dengan bazar UMKM, silaturahmi antar komunitas bikers, hingga sesi kolaborasi strategis dengan pemerintah daerah.
Semangat kolaborasi ini turut dirasakan oleh para peserta, termasuk bikers perempuan asal Bandung yang akrab disapa Buni Buntel, anggota MACI Bogor sejak 2007.
“Saya ikut komunitas ini karena hobi dan ingin tetap menjalin silaturahmi. Selain itu, sekalian bisa jalan-jalan juga,” ujar Buni Buntel sambil tersenyum di sela-sela istirahat.
Ia juga berharap agar Bogor semakin dikenal luas dan komunitas MACI Bogor semakin solid dan kompak.
“Semoga Bogor makin jaya, jaya, dan jaya! Dan untuk MACI Bogor semoga makin panjang umur dan makin kompak selalu,”* pungkasnya penuh semangat.
Acara ini menjadi bukti bahwa motor klasik bukan sekadar kendaraan lawas, tapi juga simbol persatuan, budaya, dan semangat kolaborasi lintas generasi.
(fira/mg-uik)