Refleksi Jelang Puncak Haji

  • Whatsapp
Dede Chandra Sasmita

Catatan Ringan:
Kang Dechan’s

Bismillaahirrohmaanirrohim
Hari ini, Senin, 6 dzulhijjah 1446, bertepatan dengan 2 Juni 2025, saat pintu visa tak lagi terbuka jelang momen puncak haji ARMUZNA (Arafah, Muzdalifah, Mina), otoritas kerajaan Saudi melakukan gladi resik pengamanan, yang disiarkan live di tv Saudi.

Read More

Kerajaan Saudi benar-benar mengerahkan seluruh personilnya, pengamanan diperketat, teknologi paling mutakhir digunakan, pelacak berteknologi tinggi pun dikeluarkan, untuk memberi rasa aman dan nyaman kepada para jamaah haji.

Gerbang menuju Mekkah di jaga super ketat, semua jalur di pantau. Visa di periksa, izin di perinci, hunian di periksa one by one. Yang diperiksa bukan hanya ditujukan kepada jamaah yang tidak memiliki izin, tapi warga tetap, pendatang, pekerja migran yang telah lama tinggal di Mekkah pun, ikut di periksa.
Siapapun yang tidak memiliki izin resmi untuk berhaji, diminta meninggalkan kota Mekkah. Tidak peduli mereka domisili, punya keluarga, atau telah menetap puluhan tahun. Di musim haji, Mekkah berubah menjadi wilayah suci, dengan kedisiplinan tinggi dan aturan ketat.

Pemerintah Saudi belajar dari luka panjang sejarah pelaksanaan Haji, tragedi Mina di tahun 1990, desakan maut di terowongan Mina, hingga peristiwa memilukan ribuan orang dehidrasi dan kelelahan di arafah tahun lalu, bahkan banyak jamaah yang wafat.

Dan sebagian besar korban bukan jamaah resmi, mereka datang dengan visa umroh, visa wisata, visa bisnis. Benar bahwa niat mereka suci dan baik, tapi dilakukan dengan menyalahi aturan dan prosedur. Maka saudi mengambil sikap, tidak boleh ada celah kebocoran. Ini pula yang menjadikan jalur super VIP di tutup, ya…visa Furoda.

Dahulu, jalur furoda ini seperti pintu belakang yang terbuka bagi mereka yang memiliki akses dan dana besar, termasuk bagi para diplomat.

Visa eklusif yang dikeluarkan langsung atas undangan kerajaan, melampaui sistem antri bertahun-tahun. Tidak sedikit yang rela mengeluarkan uang ratusan juta rupiah untuk lewat jalur ini, agar bisa menunaikan ibadah haji.

Sejumlah ratusan juta hingga mendekati satu milyar, rela mereka keluarkan. Namun tahun haji 2025 ini, angka ratusan juta tersebut tidak mampu menembus batas untuk menuju wukuf di Arofah.

Ketika Allah swt belum memanggil, maka semua akan tertutup rapat. Disisi lain banyak orang diluaran sana yang jauh dari kemewahan, jauh dari gemerlapnya dunia, jauh dari mengenal kata digital bahkan untuk smartphone pun mereka tidak mengenalnya, yang setiap bulan menyisihkan hasil jerih payahnya untuk di masukkan ke tabungan haji.

Mereka rela dan super ikhlas menambah pundi-pundi tabungan hajinya, semata untuk mendapatkan ampunan dari Gusti Allah, seperti yang di kisahkan dalam hadits :

Bahwa Allah Swt turun ke langit dunia di hari Arafah, dan nenyebut nama-nama hanba-Nya yang sedang wukuf. Allah swt membanggakan mereka di hadapan para Malaikat, bahkan terhadap siapapun yang datang dengan penuh dosa, Allah swt akan berkata ” Aku telah Ampuni mereka semua “.

Di Padang Arafah semua sama, keikhlasan serta ketaqwaan selaku hamba, menjadi kata kunci. Tidak ada umat berkelas, tidak ada ruang VIP, tidak ada perlakuan khusus, tidak ada batas antara si kaya dan si miskin,
Datang bukan sebagai tamu, tapi datang sebagai hamba, penuh ketundukan, dengan hati yang benar- benar pasrah terhadap Penciptanya.

Panggilan haji adalah panggilan keimanan, panggilan nurani, panggilan atas amaliah ibadah yang hanya Allah Swt yang tahu, bahwa karena amaliah itulah mereka mendapatkan Panggilan Allah swt.

Semoga saudara-saudara kita se iman yang saat ini sedang persiapan menjalani berupa niat ihram, wukuf di Arafah, tawaf Ifadhoh, Sai, tahalul dan tartib, benar-benar dapat menjalankan rukun haji tadi. Mengingat rukun haji adalah kegiatan-kegiatan utama yang wajib di laksanakan dalam ibadah haji, dan tidak dapat diganti dengan dam atau amalan lain, apabila salah satu tidak dilaksanakan maka ibadah hajinya tidak sah.

Semoga para jemaah haji sepulangnya nanti, mereka semua masuk kategori haji yang Mabrur, Aamiin Ya Allah.

Wallahu A’lamu Bisshowab

Tertanda,
Dede Chandra Sasmita
PHD JKS kloter 52/Jamaah haji 2025

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *