jurnalbogor.com – Ngopi tidak hanya dijadikan trend tapi lebih dari sekedar itu. Menikmati seduhan kopi di kafe-kafe itu menjadi hal biasa. Para pecinta ketenangan dan penikmat kopi bisa mendapatkan sensasi baru untuk ngopi di tempat berbeda seperti di Kebun Adoh Kopi.
Letaknya persis di bahu jalan Gunung Malang, Kampung Sinarwangi RT 05/06 Desa Sukajaya, Tamansari, Kabupaten Bogor. Untuk ke lokasi masuk ke sebuah gapura sekitar 50 meter dari jalan utama dan ada plang kecil di area parkir yang bertuliskan AK27.
Setelah masuk melewati tanaman kopi yang tengah berbuah merah terdapat kedai sederhana beratap nipah. Letaknya agak tersembunyi di tengah-tengah kebun Kopi. Kesan udara semilir angin kaki Gunung Salak terasa sejuk .
Salah satu pengelola Kedai Adoh Kopi, Asep Suryana (31), menyambut tamu yang datang. Maya misalnya, setelah menempuh perjalanan 2,5 jam dari Kota Jakarta penasaran melihat buah kopi yang sudah ranum di pohon. “Itu bisa dipetik buahnya, Kang?” tanya Maya.
Asep tersenyum melihat ketertarikan tamunya. Lalu ia menawari mereka memetik kopi di salah satu pohon kopi robusta yang sudah dapat dipanen.
”Jangan ditarik sekaligus ya. Khusus merah saja yang bisa dipetik. Caranya, petik memutar. Seperti ini,” ujar Asep Suryana mempraktikan. Ia menunjukkan cara panen kopi dengan hati-hati.
Para tamu serentak kompak menirukan. Mereka begitu bersemangat memilah buah-buahan yang telah matang, lalu menggenggamnya dan dimasukan ke saku bajunya. Setelah puas, mereka diajak menikmati kopi di kedai.
Pengalaman memetik kopi dan menikmati minuman kopi dapat dirasakan di Kedai Adoh Kopi ini.
Selain menikmati kopi dan ikut panen, pengunjung mendapatkan histori pahit manis di balik segelas kopi yang disajikan.
Pengalaman itu membuka pengetahuan Maya dan teman-temannya cara berkebun kopi yang benar, mulai dari jarak tanam, perawatan hingga panen, dan pascapanen, dan ternyata itu tak semudah yang mereka pikirkan.
Banyak orang gemar minum kopi, namun tidak pernah mengetahui visual tanamannya seperti apa. Tak pernah mampir ke kebunnya. Mereka juga mengetahui panjangnya proses pengolahan hingga menjadi minuman yang terhidang di atas meja.
Sementara ide membangun agro wisata di kebun terbersit pemikiran bersama pengelola Kedai Adoh Kopi untuk pengembangan perkebunan terintegrasi di tempat mereka tinggal, Kabupaten Bogor.
Dengan modal yang terbatas ,perlahan-lahan pengelola membangun yang ditempatkan di tengah kebun, dikelilingi saung-saung kecil.
Selain memamerkan dan menjelajahi kebun, pengunjung juga dapat melihat budidaya jamur, jagung, sawi, singkong dan lain sebagainya.
Ada masa panen raya yang biasanya berlangsung pada akhir tahun, tetapi pada bulan-bulan lainnya panen juga terus terjadi dalam volume yang lebih kecil. Ini menjadi poin lebih untuk membuka kedai di tengah kebun.
Kedai Adoh Kopi menawarkan konsep keterbukaan kepada pengunjungnya. Mereka dapat melihat sendiri proses pengolahan dari kebun hingga penyeduhan minuman.
Di kedai juga biasa digunakan komunitas untuk rapat dan bisa melihat lebih jelas hamparan kebun. Jika cuaca sedang baik, indahnya Gunung Salak Akan terlihat jelas.
Pengunjung yang menginginkan nuansa hangat dapat memilih duduk di bangunan utama kedai yang menyatu dengan pohon kopi. Sedangkan AK27 adalah singkatan dari Adoh Kopi yang diambil dari nama Adoh yakni pemilik kebun, dan angka 27 merupakan tanggal pembukaan Kedai Adoh yakni 27 Desember 2024.
Adoh Kopi 27 mengusung konsep konservasi, pemberdayaaan ekonomi masyarakat dan budaya.
(wawan)