PP KAMMI Beri Catatan Kritis Terhadap Lonjakan Harga Tiket Pesawat dan Pernyataan Zita Anjani

  • Whatsapp

jurnalbogor.com – Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) menanggapi lonjakan harga tiket pesawat yang signifikan, terutama menuju wilayah Indonesia Timur seperti Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sulawesi Utara, yang mencapai hingga enam kali lipat dari harga normal.

PP KAMMI juga memberikan beberapa catatan kritis terhadap situasi ini dan pernyataan Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata, Zita Anjani. Bendahara Bidang Ekonomi Kreatif PP KAMMI, RayRahil, menyampaikan bahwa pernyataan Zita Anjani terkait harga tiket pesawat yang tinggi tidak boleh berhenti sebagai sekadar komentar.

Read More

“Kita terlalu sering melihat gimik dalam pemerintah kita, dan pernyataan seperti itu seolah hanya gimik,” ungkap Ray.

Menurut Ray, sebagai pejabat di tataran eksekutif, Zita Anjani memiliki kapasitasdan kewenangan untuk mendorong solusi struktural yang konkret. Tidak cukup hanya mengomentari lonjakan harga tiket, tetapi diperlukan kebijakan nyata untuk mengatasi masalah ini.

Beberapa langkah yang harus segera diambil, menurut KAMMI, antara lain:

  1. Pengawasan Ketat terhadap harga tiket pesawat oleh pihak yang berwenang.
  2. Transparansi Tarif untuk memastikan keadilan harga.
  3. Kemudahan Akses Transportasi Udara, terutama menuju daerah dengan potensi wisata besar seperti NTT dan Sulawesi Utara.

Bidang Ekraf PP KAMMI juga mencatat bahwa kebijakan pemerintah sebelumnya untuk menurunkan harga tiket pesawat sebesar 10% belum berdampak signifikan bagi masyarakat, terutama masyarakat menengah ke bawah. Harga tiket pesawat ke daerah-daerah tertentu, seperti NTT dan Sulawesi Utara, masih berada di luar jangkauan mayoritas masyarakat.

Bahkan, data dari Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (ASITA) menunjukkan bahwa
penurunan tersebut hanya menurunkan harga rata-rata sebesar Rp100.000 hingga Rp150.000, yang tidak cukup membantu untuk perjalanan jarak jauh.

Ray menegaskan bahwa kebijakan parsial semacam ini perlu dievaluasi dan dilengkapi dengan pendekatan yang lebih komprehensif.

“Penurunan harga tiket sebesar 10% hanya menjadi langkah kosmetik tanpa dampak nyata bagi masyarakat luas,” tambah Ray.

Ketua Bidang Ekonomi Kreatif PP KAMMI, Arif Sibghotulloh, mengapresiasi langkah Zita Anjani yang menyoroti tingginya harga tiket pesawat. Namun, ia juga mengingatkan bahwa kritik saja tidak cukup.

“Kami mendesak agar pemerintah segera mengambil langkah konkret,” ujar Arif.

Arif menambahkan bahwa lonjakan harga tiket dapat menghambat sektor pariwisata, khususnya di destinasi wisata utama. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan seperti:

  • Pembatasan Harga yang Wajar agar tiket tetap terjangkau oleh masyarakat.
  • Koordinasi Lebih Erat antara pemerintah dan maskapai penerbangan untuk menciptakan solusi jangka panjang.

PP KAMMI mengimbau pemerintah agar segera merumuskan kebijakan efektif untuk menurunkan harga tiket pesawat secara lebih signifikan. Langkah ini penting untuk memastikan sektor pariwisata tetap inklusif dan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.

“Jangan hanya berhenti pada kritik, tetapi ambil tindakannya untuk memastikan pariwisata Indonesia tetap berkembang dan inklusif,” tutup pernyataan Bidang Ekraf KAMMI.

(awr/*)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *