jurnalbogor.com – Hatur nuhun atas informasi akang H.Taufiq Rahman, bahwa nama ajengan alm KH Sholeh Iskandar “tidak/belum” ada tertera sketsa gambarnya di relief monumen perjuangan Kemerdekaan RI, yang telah berdiri di depan/di seberang jalan kantor Camat Leuwiliang, Kabupaten Bogor.
Saya juga melihat dari dekat persoalan yang sama, di monumen perjuangan tersebut, nama Ajengan KH Sholeh Iskandar hanya tertulis pada bagian kanan tugu monumen, ajengan ditulis di relief sebagai komandan TKR dengan nama-nama anggota pasukannya, semasa perjuangan revolusi kemerdekaan Republik Indonesia thn 1945.
Saya melihat, memang ada kejanggalan, barangkali arsiteknya “lupa” fakta sejarah?, kita tentu sangat wajar mempersoalkannya, mengapa nama dan gambar wajah ajengan Sholeh Iskandar tidak ditulis di bagian muka/depan monumen?, sebagaimana alm Brigjen Tarmat Wijaya dan Mayor Dasuki Bakri.
Aneh juga itu fenomena sosial yang terjadi ini. Hal ini harus kita koreksi untuk pelurusan sejarah, dan selanjutnya kita sampaikan aspirasinya ke seksi monumen Pemcam Leuwiliang.
Tadinya saya beranggapan patung yang diatasnya monumen adalah ajengan KH Sholeh Iskandar ?
Akan tetapi saya lihat dari dekat, bukan ajengan, itu gambar hiasan biasa.
Jadi, itu monumen sejarah kepahlawanan yg ada tsb, reliefnya diperbaki, sesuai fakta dan makna sejarah.
Kita paham bahwa Alm ajengan KH.Sholeh Iskandar selama thn 1945-1950 semasa perang merebut dan mempertahankan NKRI adalah Komandan Hizbullah dan Komandan Bataliyon 0 Siliwangi Banten.
Ajengan KH Sholeh Iskandar, menurut fakta sejarah adalah pemimpin perang yg menghancurkan peralatan senjata militer penjajah yang modern 2 Tank Sherman, pertempuran sengit terjadi di daerah Tarikolot Leuwiliang Bogor Barat, termasuk perang grilya berbasis di kawasan Gunung Heundaulam Desa Pasarean Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor.
Saya melihat dari dekat dari relief monumen perjuangan tsb, nampaknya memang ada kekeliruan. Pertanyaannya mengapa di bagian depan monumen perjuangan itu, tidak ada gambar Komandan perang KH.Sholeh Iskandar?.
Mengapa nama KH Sholeh Iskandar sebagai Komandan TKR ditulis namanya disamping (bukan didepan, yang menghadap ke jalan raya), bersama tentera relawan anak buahnya (prajurit).
Saya membenarkan apa yang ditanyakan kang H.Taufiq Rahman, Kemenakan ajengan almarhum.KH.Sholeh Iskandar, CEO BPRS Amanah Ummah, Leuwiliang, merespon foto monumen saya share ke beliau, Ahad sore tgl 10 November 2024, setelah seminar memperingati Hari Pahlawan, bertempat di ruang pertemuan Kantor Camat Leuwiliang dihadiri para tokoh masyarakat, anak/kemenakan/cucu para pejuang, para guru, dan para ASN Kantor Kecamatan, diantaranya bpk.Camat Leuwiliang dan Camat Cibungbulang.
Kedua camat tsb beserta beberapa tokoh masyarakat diantaranya kang Taufik Rahman, Gibril Didi Sholeh Iskandar, Hermawan dll, ikut memberikan sambutannya. Sedangkan yang bertindak sebagai nara sumber (speaker) seminar adalah saya AA (Ketua Wanhat ICMIOrwilsus Bogor) dan budayawan Bogor Rd Ace Sumanta (Wakil Ketua ICMI Orwilsus Bogor).
Dalam seminar saya sudah sampaikan bahwa ajengan alm. KH Sholeh Iskandar sudah sangat layak sesuai UU menjadi Pahlawan Nasional, kita harus memperjuangkannya sehingga disetujui dengan SK Presiden RI.
Untuk diketahui, sejak thn 2016, Wali Kota Bogor bpk Dr.Bima Arya dibantu TP2GD Kota Bogor telah mengajukan surat usulan beserta kelengkapan dokumemen persyaratan kepada Gubernur Jawa Barat, kemudian diteruskan kepada bpk Presiden RI untuk mengangkat ajengan alm KH Sholeh Iskandar sebagai Pahlawan Nasional.
Selanjutnya 7 tahun kemudian tepatnya pada bulan Agustus thn 2023, tim TP2GP RI sudah berkunjung ke Pemkot Bogor guna mengevaluasi dan mengkonfirmasi data biografi/riwayat hidup KH Sholeh Iskandar sebagai persyaratan pemberian gelar pahlawan nasional, tetapi hingga kini belum juga berhasil.
Kita warga Bogor, akan terus memperjuangkan kepahlawanan nasional ajengan Sholeh kepada Pemerintah Pusat melalui Mensos RI. Kita harap maklum proses untuk mendapat pengakuan negara atas jasa-jasa pahlawan dari para perjuang seperti alm.ajengan KH Sholeh Iskandar, tidaklah mudah, memerlukan usaha keras dengan berbagai pendekatan sosbud dan sospol, terutama loby dan jalur politik ke istana negara.
Mudah-mudahan kita berharap Pemkab Bogor di Cibinong juga ikut mendukung keberhasilan mendapatkan gelar Pahlawan Nasional buat ajengan KH. Sholeh Iskandar, putra asli Kabupaten Bogor, lahir 22 Juni 2022 di daerah penggunungan Handeuleum, Desa Pasarean, Cibungbulang.
Pada saat acara seminar kepahlawan Ahad (10/11-2024), saya selaku nara sumber sudah menyarankan kepada bpk Camat Leuwiliang dan camat Cibungbulang, agar segera meminta kepada bpk Bupati Bogor untuk membentuk TP2GD Kabupaten Bogor, sehingga bisa memperkuat usulan Wali Kota Bogor, yang sudah ada.
Jujur saya berkata, dengan diraihnya pengakuan jasa-jasa kepahlawan ajengan alm Sholeh Iskandar, putra Bogor asli, akan meningkatkan harkat dan martabat (marwah, dignity) warga Bogor, terutama bagi zuriathnya.
Demikian narasi ringkas tentang kepahlawanan ulama patriot Ajengan KH Sholeh Iskandar, sosok panutan yang amat kita hormati dengan banyak meninggalkan warisan (legasi) budaya benda dan nonbenda (spititualitas) kepada kita generasi penerusnya dan terima kasih atas semangat kerjasamanya, semoga Allah SWT mengabulkan doa dan ikhtiar kita bersama untuk memperjuangkan, mendapatkan gelar kepahlawanan nasional untuk ajengan alm.KH.Sholeh Iskandar, ulama patriot, bisa berhasil dan dalam ridhoNya, Aamiin-3 YRA.
Akhir kata dengan kita memperingati Hari Pahlawan Nasional tgl 10 November 2024 sekarang ini, saya dan kita hamba-Nya mengajak berdoa kepada Allah SWT semoga arwah para pahlawan bangsa, diantaranya alm ajengan KH Sholeh Iskandar ditempatkan ditempat mulia disisinya Syurgajannatunnaim, Aamiin YRA. Mari kita membaca ulumul Quran surat “Al Fatihah”.
Gallery dan Ecofunworkshop,
Wangun Atas RT 06 RW 01 Kel.Sindangsari Botim, 12 November 2024
Wassalam
=====✅✅✅
Dr.Ir.H.Apendi Arsyad.MSi (Anggota TP2GD Kota Bogor, Pendiri dan Dosen Universitas Djuanda thn 1986-2024, Pendiri dan Ketua Wanhat ICMI Orwilsus Bogor merangkap Wasek Wankar MPP ICMI, Konsultan.K/L Negara, Pegiat/Pengamat dan Kritikus sosial melalui tulisan di media sosial)