Bismillahir Rahmanir Rahiem
Saya perhatikan deretan foto or gambar di WAG IKKS Riau tentang dinamika acara penyambutan Menteri Kehutanan (Menhut) RI, putra Riau Raja Juli Antoni, cukup meriah.
Tapi sayang hutan tropis Riau milik masyarakat adat kita sudah habis, punah, kayu hutan ditebang diganti ekosistem alam monospesies kebun Sawit, dan sebelumnya Menhut RI bukan orang asal Riau, eh sekarang di jajaran Kabinet Merah Putih Presiden RI bpk Jend (Purn) Prabowo Subianto, baru muncul Menhut RI urang awak etnis Melayu, zuriath sesepuh Riau, mantan Walkot Pku, tokoh Muhammadyah Riau, juga tokoh Parpol Masyumi Riau yakni almukarrom Alm.bpk H.Raja Rusli, almarhum adalah sahabat ayah saya H.Arsyad bin H.Kahar, pimpinan PC Muhammadyah Cerenti, tokoh parpol Masyumi di akar rumput, tempo doeloe, era Revolusi.
Akan tetapi lucunya cucunya alm orangtus kita bpk Haji Raja Rusli sesepuh Riau tokoh Masyumi dan Muhammadyah itu, bernama Raja Juli Antoni adalah sekjen Partai Sosialis/Solidaritas Indonesia (PSI), partai besukan dan patronnya mas Mulyono, yang ijazah S1-nya Fahutan UGM ruwet, menghebohkan jagat politik nasional.
WNI yang waras sangat prihatin melihat kasus yang memalukan itu, harap baca beberapa artikel saya di medsos, ada jejak digitalnya. Ternyata kiprah dan warna politik si cucunya kurang bahkan tidak linear dengan kakeknya sebagai tokoh Islam, ulama patriot yang disegani dan pahlawan kemerdekaan daerah Riau, beberapa tahun saya sempat tulis “autobiografinya” di WAG IKKS Pku.
Saya kenal salah seorang putranya alm H.Raja Rusli, pamannya Menhut Raja Juli, namanya bpk.H.Bambang mukim di DKI Jakarta, dulu kami rajin berkomunikasi lewat telepon dan WA, belakangan kami agak jarang berkomunikasi, karena kesibukan masing-masing, …”i am sorry” bpk.Bambang. Setahu saya, zuriath bpk H.Raja Rusli, orang asal Lubuak Jambi, Kuansing Riau adalah manusia terdidik dan terpelajar, orang heubat dan mantul. Bahkan adik atau kakaknya bpk.Bambang itu di Provinsi Riau adalah Kader parpol dan Pimpinan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Riau, maaf namanya saya lupa.
Salam buat bpk Menhut RI Raja Juli Antoni, pertanyaan saya usil, kira-kira kapan bisa dikembalikan asset alam berupa tanah ulayat dan hutan masyarakat adat milik etnis Melayu Riau bisa kembali kepemilikan kepada masyarakat tempatan (local community, dunsanak kito) di daerah Riau, dari para perampok dan perampasnya para oligarki yang dimanjakan regim Mulyono, al spt si Aseng Darmadi?
Semoga hendaknya ada usaha dan niat-rencana ke arah itu !kembali hak ulayat atas tanah dan hutan kepada masyarakat tempatan Riau, yang sekarang dikusai dan dikelola bos kebun Sawit, opung Gulat asal Sumut, dkk.
Alhamdulillah, saya senang saja, ado urang awak Riau menjadi Menteri Negara di RI ini, memang bangga awak sebagai dunsanak di kampuang juga mereka yang mukim di perantauan seperti saya AA. Tapi jangan lupo dievaluasi apa dan sejauhmana kontribusinya buat mendorong pembangunan daerah Riau, terutama Kuansing guna mensejahterakan Rakyat Melayu Riau secara berkeadilan.
Jangan-jangan masih pro si Aseng Darmadi dkk warisan or legazi mas Jokowi patronnya Menhut RI tsb.
Maaf hanya sekedar warning, jangan eufora dahulu urang awak Riau menjadi Menhut RI, lantas diberi gelar tokoh adat Riau dengan penyambutan meriah…adu hai sayang, dengan dendang Melayu Iyeth Bustomi, sutradaranya seniman kondang Riau dari Jakarta, sahabatku Epi Martison yang pernah bersilaturrahmi ke rumahku lk 3 tahun lalu, he he heem. Maaf sekedar pemanasan untuk membangun kesadaran bersama, bahwa kito cinto kampuang halaman Rantau Kuansing, Syukron barakallah.
Bogor, 25 April 2025
Wassalam,
Dr.AA (urang asal Caghonti mukim di Kota Bogor)