jurnalbogor.com – Pemerintah melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaksanakan kegiatan perbaikan jalan dan jembatan di wilayah Tajur, Kota Bogor.
Kegiatan ini dilakukan untuk mengantisipasi risiko kecelakaan akibat kondisi jembatan yang sudah mengalami kerusakan dan dinilai membahayakan pengguna jalan.
Menurut keterangan pelaksana lapangan, Adi, latar belakang dilakukannya perbaikan ini karena kondisi jembatan sudah tidak lagi layak digunakan.
“Terjadi longsoran dan plat jembatan terlihat sudah rapuh. Kalau dibiarkan, keselamatan pengguna jalan tidak bisa dijamin,” ujarnya, Kamis (23/10/2025).
Perbaikan difokuskan pada bagian flat balogirder, yaitu bentangan badan jembatan yang menjadi struktur utama dan saat ini kondisinya paling rapuh. Pekerjaan perbaikan ini mulai dilaksanakan pada 4 Agustus 2025 dan ditargetkan selesai pada awal November 2025.
Dalam pelaksanaannya, proyek ini melibatkan beberapa pihak, antara lain kontraktor utama, tim supervisi konsultan, serta pengawasan dari pihak instansi terkait. Sumber pendanaan kegiatan ini berasal dari Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Bina Marga.
Selama proses perbaikan berlangsung, salah satu kendala utama yang dihadapi adalah arus lalu lintas yang padat.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Satlantas dan kepolisian untuk membantu pengaturan lalu lintas, tapi kadang pengguna jalan, terutama pengendara motor, kurang sabar,” ungkap Adi.
Meskipun menimbulkan kemacetan sementara, proyek ini memberikan dampak positif yang besar bagi masyarakat. Setelah perbaikan selesai, diharapkan jalan dan jembatan di Tajur dapat dilalui dengan lebih lancar, aman, dan nyaman.
Adi juga menambahkan, “Harapannya, fasilitas di Kota Bogor bisa lebih baik lagi. Karena jalur ini merupakan jalan utama, kalau jembatan sudah bagus dan lebar, tentu pengguna jalan akan lebih nyaman.”
(Mazia Embun/mg)