Musprov Kadin Jabar Gagal Lagi

  • Whatsapp
Dr.Ir.H.Apendi Arsyad.MSi (66 thn)

Bismillahir Rahmanir Rahiem
Baik juga rasanya, saya menarasikan beberapa fenomena sosial “gagal lagi” penyelenggaraan Musyawarah Provinsi (Musprov) Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia wilayah Jawa Barat agar komunitas Kadin bisa memahami.

Menurut rencana pelaksanaan Musprov Kadin Jabar akan dilangsungkan pada hari Senin 3 Maret 2025, di roundown acara tertulis agendanya berjalan rangkaian acara seremonial dan persidangannya akan dimulai dari pukul 10.30 sd 17.00 wib, bertempat di Ballroom Hotel Trans Kota Bandung.

Read More

Saya bersama bang Yasfar, om Erick dan kang Toni dalam satu mobil milik kang Erick sekaligus sopirnya. Kami berangkat dari Bogor sekitar pkl 5 wib pagi Senin tgl 3 Maret 2025, lk 4 jam lama perjalanan via jln tol Cikampek, sekitar pkl 9.30 wib kami pun tiba di hotel Trans dengan selamat. Setelah kami masing-masing merapikan pakaian “seragam Dinas Kadin” yang kami pakai utk acara Musprov, kami naik ke lantai 3 melalui eskalator menuju ruang persidangan Musprov Kadin Jabar.

Di lantai 2 kami menemukan begitu banyak orang duduk dilantai “pasukan berseragam baju hitam2” yang dibagian depan baju terdapat Pin Kadin, mereka memenuhi lantai 2 dan ada sejumlah orang yang berseragam baju Kadin berwarna putih lengkap dengan atribut, mereka sambil berdiri mengamati orang-orang yang akan lewat menuju Ballroom.

Lalu kami berada dikerumunan massa tersebut dan kemudian masuk ke ruang lt 2 hotel, kami disapa oleh beberapa orang, ada 2-3 orang mengenal bang Yasfar dan menyalami kami. Mereka menyapa kami, oh…ini orang ibu Shinta dari Bogor ya? Memang ibu Shinta, Ketua Kadinda Kabupaten Bogor merupakan salah seorang kandidat/calon kuat Ketua Kadin Jabar, yang tengah digadang-gadang dan didukung oleh sejumlah Kadinda Kabupaten dan Kota se Jawa Barat.

Mereka bilang kami berada pada ruang yang salah kamarnya, ada berbahasa sopan tetapi ada juga yang bernampilan “sanger”, sedikit sinis mengusir kami, agar kami diminta naik ke atas lt 3, Ballroom. Kami menemukan ruang Balllroom yang sepi. Kemudian Om.Erick menelpon teman-teman Kadin Kab Bogor diantaranya kang Joy yg masih istirahat dikamar hotel, untuk mengkonfirmasi kejelasan agenda acara dan kegiatan persidangan Musprov. Saya ketika itu sempat terpikirkan, mengapa para peserta belum bermunculan, padahal di jadwal acara Musprov Kadin Jabar, jam tersebut telah memasuki agenda pendaftaran peserta.

Memang ada beberapa orang yang duduk-duduk di ruang tamu depan Ballroom hotel, tapi saya tidak kenal asal daerah Kadin mana, dan dari kelompok kubu” pendukung yang mana.

Setelah beberapa saat kami berada di depan Ballroom, kami pun kembali ke ruang lobby hotel yang juga banyak kami temui mereka berkostum seragam hitam-hitam dari etnis tertentu. Saya juga menyaksikan beberapa personil aparat keamanan yang berseragam tetapi tidak banyak, ada juga mereka yang tak berseragam, dugaan saya mereka para intel yang menunaikan tugas.

Tapi setelah kami berjalan dari Ballroom hotel, mau menuju ke lantai dasar, di ruangan dekat eskalator kami bertemu dengan aktivis Kadinda Kab.Bogor antara lain adinda Rico, Suherlan, ada juga om Gustaf yang tampak sedang tiduran di kursi lantai 3 ruang depan lift lt 3.

Untuk memperjelas siapa-siapa yg sedang tiduran di 3-4 kursi, saya meminta kang Toni menyapanya, saya beritahu bahwa ada om Gustaf sedang tiduran di kursi itu, akhirnya pak Toni menghampiri Gustaf, dan menyapanya. Tapi om Gustaf tak bergeming, beliau mungkin sedang tiduran agak nyenyak sehingga pak Toni.gagal berkomunikasi dgn om Gustaf.

Saya sempat mengobrol dgn akrab dengan adinda Rico dan Suherlan soal permasalahan konsolidasi Kadin Indonesia yang tidak tuntas hingga kebawah, akar rumput sehingga terjadi gejala sosial yang aneh, ada ketegangan di lapangan. Menurut pendapat saya, seharusnya para elite Kadin Pusat turun kebawah aktif, mensosialisasikan hasil konsolodasi jajaran kepengurusan Kadin bersatu, dimana Anintya Bakrie dengan Arsyad Rasyid sudah kompak dan sudah bersatu lagi, sehingga kondisi Kadinda tidak terjadi ketegangan sosial akibat pola relasi polarisasi appiliasi para pendukung kubu.

Pada Senin siang itu, hingga sore harinya dan bahkan sampai malam hari (sekitar pkl 21.30 wib) para peserta Musprov yang sdh berada dan menginap di hotel Trans dan Ibis, tidak ada satupun tampak memasuki ruang sidang Ballroom hotel kecuali mereka aktif berdiskusi di kamar masing-masing.

Saya sendiri bersama-sama kawan-kawan Kadin Kab.Bogor terus berdiskusi tentang “problematika” penyelenggaraan Musprov ini yang tak kunjung dilaksanakan. Hampir semua kami tidak mendapatkan satu pun kejelasan informasi tentang pelaknaaan Musprov baik dari Carateker Kadin Jabar apalagi dari Ketua Panitia Musprov. Ada diantara kami yang bertanya lewat WA japri akan tetapi tidak dibalas, juga dicoba berkomunikasi menggunakan telepon, tidak diangkat-angkat. Ada situasi dan kondisi misteri apa? Kami pun tidak tahu.

Melalui hasil diskusi terbatas di kamar hotel Ibis, kami hanya bisa berhipotesa, menduga-menduga bahwa izin Musprov Kadin dari Mapolda Jabar belum ada atau belum keluar, tapi anehnya hingga malam tidak ada penjelasan. Akhirnya beberapa orang peserta dan peninjau, pulang ke Bogor dengan penuh kekecawaan atas kinerja panitia (oc dan sc) yang buruk. Karena memang sepengetahuan saya sudah beberapa kali penundaan waktu penyelenggaraan Musprov.

Berdasarkan hasil diskusi kami bersifat terbatas di kamar hotel tersebut, sebagai pengisi waktu agar hari-hari tidak membosankan, maka saya menyimpulkan bahwa konsolidasi dan rekonsiliasi telah bersatunya para elite Pengurus Kadin Pusat, pemahaman dan pengamalannya belum sampai ke wilayah dan daerah, seperti yang disaksikan di Kadin Jabar, yang masih terdapat 2 atau 3 kubu yang saling berseberangan, yang menimbulkan ketegangan dengan perbuatan pengerahan massa atau “pasukan” dari luar diizinkan masuk hotel disekitar Ballroom, arena Musprov Kadinda Jabar thn 2025.

Sebuah pemandangan langkah “paradoks dan anomali” yang belum pernah terjadi selama lk 35 tahun saya aktif di Kadinda Kab.Bogor sebagai Pengurus Harian, Pertimbangan.dan Penasehat Kadin sejak thn 1993 sd 2025 saat ini.

Seharusnya para aktivis Kadin memahami, menghayati dan mempraktekan isi AD,ART dan PO Kadin secara bersungguh-sungguh, dan mampu mengelola berbagai perbedaan sikap dan pandangan, atau mengelola konflik agar tidak terjadi “lose and lose” akhirnya penyelenggaraan Musprov Kadin Jabar thn 2025 gagal lagi.

Padahal forum Musprov Kadin ini, merupakan intrumen penting dan bernilai strategis untuk memantapkan rekonsiliasi dan konsolidasi untuk mengatasi konflik yang pernah terjadi, sehingga Kadin Indonesia hingga ke daerah-daerah solid dan bersatu kembali, terciptanya atmosfer “win-win solusion” bagi pengembangan bisnis dan investasi serta dunia usaha dalam makna yang lebih luas.

Saya pun sudah pernah menulis di media sosial, terbit dan viral di Jurnal Bogor beberapa waktu lalu, bahwa bersatunya para elite dan jajaran Pengurus Kadin Indonesia (Anintya Bakrie sebagai Ketum Pengurus dan Arsyad Rasyid sebagai Ketua Wantim Kadin) merupakan suatu kebutuhan dan tuntutan serta modal sosial dasar untuk pencapaian pertumbuhan ekonomi nasional, yang oleh rezim bpk.Presiden RI Prabowo Subianto telah mentargetkan pertumbuhan ekonomi 8 persen selama 5 tahun ke depan.

Pengembangan Dunia Usaha dan Bisnis Nasional dan Daerah yang dikerjakan para pelakunya saudagar yang terwadahi dalam ormas Kadin Indonesia berdasarkan UU Nomor 1 tahun 1987 sesuatu keharusan dan kewajiban, makanya konsolidasi organisasi, kelembagaan dan personal yang kuat dan solid dari segenap para aktivis terutama kalangan elite Pengurus Kadin mutlak adanya, jangan membuat berbagai ketegangan dan konflik sosial yang kontra produktif, akhirnya dunia usaha terhambat perkembangannya membuka lapangan usaha dan berinvestasi guna menciptakan lapangan kerja dalam upaya mengatasi problem sosial pengangguran dan kemiskinan di negeri ini yang kian membesar dengan ketimpangan sosial yang menganga.

Hendaknya Para aktivis dan pemuka Kadin berbuat dan bekerjalah secara jujur, setia dan tabah, profesional sesuai moto dan lambang Kadin, untuk mau dan mampu berjuang membangun sistem perekonomian nasional yang memakmurkan rakyat berdasarkan Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia menurut UUD 1945 pasal 33 menuju Indonesia maju dan modern.

Sekian dan terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya. Semoga dengan membaca tulisan ini, hendaknya muncul kesadaran warga Kadin untuk hidup berdampingan saling asih, saling asah dan saling asuh, ciptakanlah kehidupan yang rukun, damai dan harmoni antar sesama warga Kadin Indonesia.
Semoga Allah SWT selalu memberkahi kehidupan kita, Aamiin3 YRA***

Gallery and Ecofunworkshop,Kp Wangun Atas Rt 06 Rw 01 Kel.Sindangsari Bogor City, 4 Maret 2025.

Wassalam
=====✅✅✅
Dr.Ir.H.Apendi Arsyad.MSi (Wakil Ketua Wantim Kadinda Kab.Bogor, Dosen, Konsultan, Pegiat dan Pengamat serta Kritikus Sosial melalui tulisannya di media sosial)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *