Masjid Ash Shiddiq Gelar Kurban dengan 75 Relawan, Wujudkan Semangat Kebersamaan Idul Adha

  • Whatsapp

jurnalbogor.com — Suasana semangat berbagi dan kebersamaan terasa hangat di lingkungan Masjid Ash Shiddiq, Cikeas Udik, Gunung Putri, Kabupaten Bogor pada hari kedua Idul Adha, Sabtu (7/6/2025).

Read More

Masjid yang terletak di lokasi strategis antara perbatasan Bogor dan Depok ini melaksanakan kegiatan pemotongan hewan kurban dengan penuh khidmat dan gotong-royong, melibatkan berbagai elemen masyarakat sekitar dengan total 75 relawan.

Briefing sebelum pemotongan hewan kurban di Masjid Ash Shiddiq

Ketua DKM Masjid Ash Shiddiq, Ramdhan Ario Maruto, menjelaskan bahwa persiapan kurban dimulai sejak satu bulan sebelum Idul Adha. Panitia kurban tidak hanya terdiri dari pengurus masjid, namun juga melibatkan warga RT/RW sekitar dan para pedagang yang biasa beraktivitas di lingkungan masjid.

“Kita rangkul semuanya agar menjadi bagian dari proses ini, dari persiapan hingga distribusi,” ujar Ramdhan.

Tahun ini, Masjid Ash Shiddiq menyembelih empat ekor sapi dan enam belas ekor kambing serta domba yang berasal dari donasi jamaah. Pengumpulan hewan kurban dilakukan melalui pengumuman rutin di media sosial dan mimbar Jumat dua hingga tiga minggu sebelum hari-H.

Dalam proses distribusi, panitia menggunakan sistem pendataan yang melibatkan pengurus lingkungan sekitar.

“Untuk distribusi kita mulai dari olah data penerima, yang pertama yaitu pengurus masjid atau DKM dan keluarganya. Kedua warga sekitar, posisi kita berada di suatu perkampungan yaitu Kadu Pugur, kita koordinasikan dengan RT RW, kita konsolidisasi datanya untuk kita bagikan paket-paket hewan kurban yang kita produksi dan disini ada aktivitas perdagangan, pedagang bisa kita bagikan dan terakhir ada juga yayasan maupun pengunjung yang berada di radius atau sekitar masjid kalau memang bisa mencukupi kita bagikan hewan kurbannya,” jelas Ramdhan.

Antusiasme masyarakat sangat terasa, terutama dalam partisipasi sebagai relawan.

“Antusias mereka cukup baik, semangat dengan penuh keikhlasan. Mereka membantu segala proses mulai dari penyembelihan, pencacahan, penimbangan, pengantongan, sampai distribusi,” tambahnya.

Ramdan menekankan bahwa kurban tidak hanya sebagai bentuk ibadah, tetapi juga sarana memperkuat komunikasi dan solidaritas antarwarga.

“Masjid ini berada di lokasi strategis, banyak jamaah dan musafir yang datang. Ini jadi kesempatan kita berkomunikasi dengan para jama’ah, melibatkan mereka untuk mensupport kegiatan masjid dan inilah bentuk kepedulian terhadap masjid. Ini akan membangun kebersamaan, solidaritas dan kepedulian sesama.”

Salah satu warga yang rutin berkurban di Masjid Ash Shiddiq, Roni Pranoto (40), menyampaikan alasan keikutsertaannya.

“Alhamdulillah, saya sudah empat kali berkurban di sini. Ini bentuk rasa syukur atas rezeki yang Allah berikan. Semoga tahun depan semakin banyak warga yang berkurban dan pembagian daging bisa menjangkau lebih luas.”

Sebagai penutup, Ramdhan menyampaikan harapannya agar pelaksanaan kurban tahun depan bisa lebih baik.

“Pastinya banyak yang harus di evaluasi, proses ini kita belajar dari tahun ke tahun. Mudah-mudahan ke depan semakin baik . Melalui tenaga yang profesional dibantu dengan relawan nanti semua pekerjaan lebih efektif, efisien, dan akhirnya distribusi kurban ini lebih luas dan syiar masjid ini terhadap Islam semakin baik dan menjadi keberkahan untuk kita semua.”

“Ini memupuk kepedulian kita ya terhadap sesama, saya Alhamdulillah sudah cukup lama terlibat dalam seperti ini dan ini yakinlah akan menjadi bekal kita untuk di masa akan datang dan pasti saat ini juga apa yang kita rasakan, adalah kebahagiaan.Jadi carilah kebahagiaan kita dengan membantu melibatkan diri kita di kegiatan seperti ini. kegiatan sosial kemanusiaan, peribadatan dan jangan ragu, jangan hanya berdiam diri di rumah dan hanya melihat. Namun terlibat langsung lebih baik dan insyaallah kita semua akan merasakan sesuatu kebahagiaan yang Allah berikan,” tutupnya.

Melalui pelaksanaan kurban ini, Masjid Ash Shiddiq membuktikan bahwa nilai-nilai Idul Adha bukan sekadar ritual tahunan, namun juga menjadi ajang mempererat ikatan sosial dan menumbuhkan empati di tengah masyarakat.

(wulan/mg-uik)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *