jurnalbogor.com – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor kelompok 38 berkolaborasi dengan pemuda RT 03 RW 07 Kampung Nanggewer, Desa Nagrak, Gunung Putri, Kabupaten Bogor menggelar perayaan yang penuh semarak dan kebersamaan.
Acara yang dilaksanakan pada Minggu (17/8/2025) ini berlangsung di lapangan Kampung Nanggewer dan dihadiri oleh masyarakat dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang tua. Kegiatan ini menjadi bukti nyata sinergi antara mahasiswa KKN dan warga setempat dalam memupuk rasa nasionalisme serta mempererat silaturahmi.
Berbagai perlombaan khas 17 Agustusan digelar untuk menambah semarak acara, seperti lomba balap karung, tarik tambang, makan kerupuk, hingga lomba untuk anak-anak. Antusiasme peserta sangat tinggi terlihat dari keceriaan dan semangat yang ditunjukkan warga saat mengikuti lomba. Tidak hanya itu, panitia juga menyediakan doorprize menarik yang menambah euforia perayaan kemerdekaan.
Ketua panitia kegiatan dari pemuda RT 03 RW 07 menyampaikan rasa syukurnya atas terlaksananya acara ini dengan meriah dan lancar.
“Kami sangat berterima kasih atas kerjasama mahasiswa KKN UIKA 38 yang ikut serta memeriahkan acara. Kehadiran mereka membuat kegiatan ini semakin berwarna,” ujarnya.
Sementara itu, perwakilan mahasiswa KKN UIKA 38 menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata pengabdian kepada masyarakat.
“Kami senang bisa berkolaborasi dengan pemuda dan warga RT 03 RW 07. Melalui kegiatan ini, bukan hanya memperingati hari kemerdekaan, tapi juga mempererat hubungan baik antara mahasiswa dan masyarakat,” katanya.
Acara ini juga mendapatkan apresiasi dari warga sekitar. Banyak orang tua yang merasa bangga karena anak-anak mereka dapat ikut serta dalam perlombaan yang mendidik sekaligus menghibur. Selain itu, kegiatan ini menjadi wadah untuk menumbuhkan semangat persatuan dan gotong royong di tengah masyarakat.
Dengan penuh suka cita, masyarakat berharap kegiatan semacam ini dapat terus berlanjut setiap tahunnya. Semarak kemerdekaan yang ke-80 ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga momentum untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan bangsa Indonesia.
(Ahmad Zulfahmy/mg)