jurnalbogor.com – Kitabisa dan Yayasan Salam Setara bersama Komunitas Sahabat Dermawan mengunjungi sekolah Yayasan Pendidikan Islam Annisa Nurul Sa’adah SDIT Annisa Kampung Banceui, Babakan Madang, Kabupaten Bogor pada Senin (19/8/2024), untuk memberikan sarapan gratis kepada para murid.
Program pemberian bekal ini berlangsung selama tiga bulan. Selain itu, Program Bekal Anak Indonesia ini juga diberikan untuk lima sekolah lainnya di wilayah Kabupaten Bogor, Depok, Jakarta Pusat, dan Tangerang Selatan.
Direktur Eksekutif LAZNAS Salam Setara Ahmad Mujahid menjelaskan, Bekal Anak Indonesia ini adalah bagian dari program Tumbuh Bahagia yang dilaksanakan oleh Kitabisa. Program Bekal Anak Indonesia sudah dilaksanakan di SD Alam Hayuba Purwokerto pada Desember 2023-Maret 2024.
“Kami melihat ada perubahan signifikan yang terjadi pada tinggi, berat badan dan peningkatan kualitas belajar siswa. Rata-rata semua mengalami kenaikan sehingga, kami melihat program ini baik untuk dilanjutkan dan saat ini sedang berlangsung di lima sekolah lainnya di area Jabodetabek,” ujar Mujahid.
Adapun, selain memberikan bekal sarapan kepada sekolah, mereka juga memberikan kuesioner untuk mengukur mengukur tingkat konsentrasi, juga tinggi dan berat badan siswa.
Wawan, salah satu anggota Komunitas Sahabat Dermawan menyampaikan, “Kuesioner itu untuk salah satu metode yang disarankan oleh ahli gizi untuk mengukur konsentrasi siswa. Kami tanya juga ke siswa, sering sarapan atau tidak dan bagaimana kebiasaan anak setiap pagi.”
Selain itu, Wawan menambahkan, setelah tiga bulan hasilnya akan menjadi penelitian ilmiah dari pengukuran antropometri, tinggi badan, berat badan, dan nilai siswa.
“Kami juga memantau pemberian bekal bergizi ini setiap pagi kepada siswa, supaya kita bisa melihat serta mengukur efektivitas bekal sarapan bergizi kepada anak,” jelas Wawan.
Lebih lanjut, Diah, salah satu guru sekolah Yayasan Pendidikan Islam Annisa Nurul Sa’adah SDIT Annisa Babakan Madang menuturkan, pihak sekolah sangat senang dan mengapresiasi program ini.
Menurutnya, program bekal gratis ini sangat membantu ibu-ibu yang biasanya setiap pagi harus menyiapkan sarapan atau bekal untuk anaknya.
“Selain itu, juga bisa menjadi edukasi ke orangtua dalam hal pemenuhan gizi sarapan yang seimbang. Sehingga, anak-anak tidak melulu diberikan sarapan atau bekal berupa mi instan dan telur atau protein instan lainnya,” pungkas Diah.
(TF/uik)
