jurnalbogor.com – Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor akan melakukan perbaikan infrastruktur di Wilayah Puncak Bogor, guna mengurangi angka kemacetan.
Pj Bupati Bogor Bachril Bakri mengatakan, dirinya saat ini sedang mencermati Nataru dan mempersiapkan posko keamanan hingga kondisi jalan alternatif di wilayah Puncak Bogor.
“Saat ini say sedang mencermati liburan Nataru, kita akan mempersiapkan dan menata posko keamanan dan kondisi jalan di alternatif. Kita akan lakukan perbaikan infrastruktur jalan yang ada disana sehingga bisa berjalan baik untuk mengurangi kemacetan di jalur Puncak Bogor,” katanya kepada wartawan, Minggu (8/12/24).
Bachril menyebutkan, bahwa dirinya terkesan pada saat penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang direlokasi ke Rest Area Gunung Mas Puncak yang berjalan dengan lancar hingga saat ini.
“Saya mendengar saran-saran dari para pedagang disini agar bisa meningkatkan kondisi sarana dan prasarana yang ada disini di wilayah rest area ini, kita akan berupaya agar pendapatan disini bisa seperti pendapatan mereka berjualan diluar kemarin,” ucapnya.
Sementara, Kepala Bidang Lalu Lintas Jalan Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor Dadang Kosasih menuturkan, menjelang Nataru, pihaknya akan melakukan forum terlebih dahulu untuk melakukan penanganan dalam liburan Nataru di wilayah Puncak Bogor.
“Kita akan melakukan forum, semua instansi kita libatkan, jadi untuk kesiapan terkait dengan nataru, kita mengerahkan anggota dekitar 360 dibagi di berbagai titik wilayah Puncak Bogor,” ujarnya.
“Untuk posko, kita menyiapkan 6 posko, jadi setiap poskonya diisi oleh 60 anggota, untuk keselamatan kita juga akan mengadakan ramp check di rest area setiap Sabtu dan Minggu,” sambungnya.
Dadang melanjutkan, dirinya akan melakukan pemeriksaan pada satu minggu sebelum pelaksanaan liburan Nataru, pihaknya juga akan menambahkan sarana dan prasarana di wilayah Puncak Bogor.
“Mulai dari H-7 untuk pelaksanaan Nataru. Terkait sarana dan prasarana memang harus ada yang ditambah, seperti kerucut dan barier. Setiap persimpangan akan kami tutup, jadi arah yang keluar masuk dari dalam akan kita putarkan (rekayasa lalulintas). Rambu-rambu dilarang berhenti akan kita pasang, akan tetapi itu kewenangan ada di pusat, kita hanya membantu dengan memasang rambu portabel jadi bisa di angkat lagi,” ungkapnya.
Lebih lanjut, kata Dadang, terkait minimnya penerangan yang berada diwilayah Puncak Bogor, pihaknya akan memaksimalkan yang sudah ada.
“Sementara penambahan Penerangan Jalan Umum (PJU) itu tidak ada, tapi gimana caranya supaya lampu penerangan itu hidup. Jalan alternatifnya juga kita cek gimana caranya semuanya terang, jadi gaada penambahan PJU, kami memaksimalkan yang ada,” tutupnya. (Aga)