Jurnalbogor.com – Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Dewantara Cibinong kembali menunjukkan komitmennya dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pada bidang pengabdian kepada masyarakat. Pada Minggu (14/9/2025), para dosen ITB Dewantara Cibinong melaksanakan kegiatan Pengabdian Masyarakat di Kampung Situpete, Blok Sawo, RT 13, Kelurahan Sukadamai, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.
Acara yang dimulai sejak pukul 08.00 WIB ini mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Budikdamber Sebagai Solusi Ekonomi Keluarga di Kampung Situpete Sukadamai Tanah Sareal Kota Bogor.”

Kegiatan diikuti oleh jajaran dosen ITB Dewantara Cibinong, antara lain Wakil Rektor Dr. Zeze Zakaria Hamzah, SE., MM., Kaprodi Manajemen Dr. Muhlis, SPT., MM., Ketua LPPM Mujito, SE., MM., Ketua Pelaksana Muchammad Hamdani, S.Kom., MM., Wakil Ketua Pelaksana Wawan Hari Subagyo, STP., MM., serta dosen-dosen lainnya dan juga mahasiswa ,Minggu (14/9/2025),
Sebagai narasumber, hadir Dosen Politeknik Ahli Usaha Perikanan Jakarta, Lakonardi Nuraditya, S.S.T.Pi., M.M., yang memberikan materi tentang konsep Budidaya Ikan dalam Ember atau Budikdamber. Dalam paparannya, Lakonardi menjelaskan bahwa budikdamber merupakan salah satu bentuk usaha mikro yang dapat dijalankan di lingkungan rumah tangga.
“Budikdamber ini bukan ditujukan untuk industri berskala besar, melainkan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan keluarga secara mandiri. Yang terpenting adalah bagaimana masyarakat memahami tata cara pengelolaan ikan dalam ember secara benar agar risiko gagal panen dapat diminimalisir,” ungkapnya.
Ketua Pelaksana kegiatan, Muchammad Hamdani, S.Kom., MM., menyampaikan rasa syukur atas antusiasme masyarakat.
“Kami ingin membawa konsep yang sederhana namun bermanfaat. Budikdamber bisa menjadi pintu masuk bagi masyarakat untuk belajar kewirausahaan keluarga. Harapannya, kegiatan ini tidak berhenti sampai di sini, tetapi benar-benar dipraktikkan dan memberi hasil nyata bagi ekonomi warga,” ujarnya.
Kegiatan ini juga mendapat antusiasme dari warga setempat, khususnya kelompok Karang Taruna Dama Mekar yang hadir sebanyak 25 anggota bersama ketuanya, Bapak Jamal. Ketua Karang Taruna Damai Mekar tersebut menyambut positif kegiatan ini.
“Kami senang bisa ikut serta dalam kegiatan pengabdian masyarakat dari ITB Dewantara. Anggota Karang Taruna bisa belajar langsung tentang budikdamber, dan ini sangat cocok dengan kondisi lingkungan kami. Semoga anak-anak muda bisa ikut mengembangkan usaha kecil ini,” ungkapnya.
Ketua RT 13, Bapak Kosim, turut memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini.
“Kami sebagai pengurus lingkungan berterima kasih kepada ITB Dewantara. Program seperti ini sangat dibutuhkan warga. Dengan adanya pelatihan budikdamber, masyarakat bisa terbantu dalam memenuhi kebutuhan pangan sekaligus membuka peluang ekonomi,” tuturnya.
Wakil Rektor ITB Dewantara, Dr. Zeze Zakaria Hamzah, dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari kontribusi nyata perguruan tinggi untuk membantu masyarakat dalam menghadapi tantangan ekonomi.
“Kami berharap, melalui program budikdamber ini, masyarakat dapat memiliki alternatif solusi dalam memperkuat ketahanan pangan keluarga, sekaligus menjadi inspirasi usaha produktif skala kecil di lingkungan sekitar,” ujarnya.
Ketua LPPM ITB Dewantara, Mujito, SE., MM., menambahkan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat seperti ini akan terus digalakkan dengan tema-tema yang relevan sesuai kebutuhan masyarakat.
“Kami ingin agar ilmu pengetahuan yang dimiliki dosen-dosen ITB Dewantara dapat bermanfaat langsung dan dirasakan masyarakat secara nyata,” katanya.
Suasana kegiatan berlangsung hangat dan penuh semangat. Warga yang hadir terlihat antusias mendengarkan penjelasan narasumber, bahkan banyak di antaranya yang mengajukan pertanyaan terkait cara praktis memulai budikdamber di rumah masing-masing. Beberapa warga juga menyampaikan keinginan untuk mencoba langsung setelah mendapat pengetahuan baru tersebut.
Selain memberikan materi, panitia juga menyerahkan perlengkapan dan peralatan sederhana budikdamber agar warga bisa mempraktikkannya secara mandiri. Hal ini diharapkan dapat menjadi motivasi nyata untuk memulai langkah kecil dalam meningkatkan ketahanan pangan keluarga.
Kegiatan ini tidak hanya meninggalkan ilmu, tetapi juga mempererat hubungan antara dunia akademik dengan masyarakat. Kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah setempat, serta masyarakat dinilai sebagai kunci untuk membangun kemandirian ekonomi di tingkat lokal.
Dengan semangat kebersamaan yang tercipta, kegiatan pengabdian masyarakat ITB Dewantara di Kampung Situpete diharapkan menjadi langkah awal dalam melahirkan gerakan pemberdayaan ekonomi keluarga yang berkelanjutan.
(Wawan Hermawanto)