Harapan Wargi Bogor untuk Kursi Sekretaris Daerah: Walikota Wajib Tahu

  • Whatsapp

jurnalbogor.com – Proses seleksi Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor tengah menjadi perhatian publik. Bagi masyarakat, atau wargi Bogor, posisi Sekda bukanlah sekadar jabatan administratif. Ia adalah sosok sentral yang memegang peranan penting dalam menentukan arah pembangunan dan tata kelola pemerintahan kota.

Read More

Wargi Kota Bogor menaruh harapan besar agar calon Sekda terpilih mampu menjadi nahkoda birokrasi yang cekatan, inovatif, dan berintegritas. Bukan hanya andal dalam tugas-tugas administratif, tetapi juga memiliki kepedulian sosial yang tinggi.

“Kami ingin Sekda yang bukan hanya duduk di belakang meja, tapi juga aktif turun ke lapangan, mendengar langsung aspirasi dari pedagang kecil, pelaku UMKM, komunitas pemuda, hingga warga di pinggiran kota,” ujar Try Rahman Yusuf, tokoh aktivis Kota Bogor (13/06/2025)

“Sekda yang ideal adalah yang mampu menerjemahkan visi wali kota menjadi program kerja yang nyata dan berdampak bagi masyarakat.”tutur try.

Tri juga menekankan pentingnya integritas dalam seleksi calon Sekda. “Integritas adalah fondasi. Kami tidak butuh pemimpin birokrasi yang hanya cakap dalam hal teknis, tetapi juga bersih dari praktik KKN dan mampu membangun kepercayaan publik,” tambah try.

Dalam proses seleksi ini, wargi Bogor berharap pemerintah kota benar-benar memperhatikan rekam jejak para calon. Sosok Sekda ke depan harus memiliki rekam jejak yang konsisten dalam menegakkan aturan dan menjaga transparansi serta akuntabilitas di setiap pengambilan kebijakan.

Selain integritas, sentuhan humanis dan kemampuan komunikasi lintas elemen masyarakat juga menjadi sorotan penting. Bogor sebagai kota yang majemuk memerlukan sosok Sekda yang bisa merangkul semua golongan dari organisasi kepemudaan, tokoh senior, hingga komunitas-komunitas aktif yang turut berkontribusi dalam pembangunan.

“Kemampuan Sekda dalam berinteraksi dengan elemen pemuda itu vital. Kaum muda adalah agen perubahan, dan Sekda harus bisa memfasilitasi energi positif mereka agar berkontribusi langsung dalam pembangunan,” jelas Try.

Ia juga menekankan pentingnya menjalin komunikasi dengan para senior organisasi dan tokoh masyarakat demi menciptakan sinergi yang kuat antara birokrasi dan masyarakat.

Dalam konteks ini, Sekda bukan hanya pemimpin teknokratis, tetapi juga jembatan yang menjalin kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat. Keberhasilannya dalam menjalankan tugas akan sangat bergantung pada kemampuan untuk menerjemahkan komunikasi dan kolaborasi tersebut menjadi kebijakan yang relevan dan partisipatif.

“Bogor butuh Sekda yang mampu menjadi pemimpin yang bukan hanya bisa memerintah, tetapi juga melayani dan mendengarkan. Sosok yang hadir di tengah rakyat, mengerti realita, dan mampu merespons dengan solusi yang tepat,” pungkas Try.

Kini, harapan besar masyarakat tertuju pada proses seleksi yang tengah berjalan. Wargi Bogor menantikan pemimpin birokrasi yang berani membawa angin segar, membawa Kota Bogor menuju tata kelola pemerintahan yang lebih transparan, inklusif, dan berpihak pada rakyat.

(**)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *