jurnalbogor.com – Unit Pelaksana Assessment Center Kementerian Pertanian saat ini tengah menyiapkan proses akreditasi penyelenggaraan uji kompetensi ASN.
Akreditasi merupakan langkah awal Kementan untuk mendapatkan pengakuan terhadap kualitas dan kelayakan lembaga dalam melakukan penilaian kompetensi ASN.
Menggandeng Badan Kepegawaian Negara (BKN) sebagai instansi pembina penilaian kompetensi ASN dalam proses akreditasi, Kementan optimis dapat mewujudkan unit assessment center yang kredibel.
Assessment Center merupakan metode terstandar yang dilakukan untuk mengukur kompetensi dan prediksi keberhasilan pegawai dalam suatu jabatan dengan menggunakan beberapa alat ukur atau simulasi berdasarkan kompetensi jabatan dan dilakukan oleh beberapa orang assessor yang di selenggarakan oleh Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP), Unit Pelaksana Teknis Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian.
Penilaian kompetensi ASN merupakan salah satu wujud implementasi komitmen Kementerian Pertanian untuk terus mencetak SDM ASN yang profesional dan berkualitas.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi menekankan pentingnya ASN profesional
“Jadilah ASN profesional yang memiliki kompetensi sesuai dengan profesi yang ditekuni, mempunyai pengetahuan, sikap, keterampilan, motivasi, dan atribut lain yang diperlukan agar dapat berhasil dalam pekerjaannya”, kata Dedi
Kepala BBPMKP, Yusral Tahir dalam kesempatan pertemuan pendampingan akreditasi dengan BKN, Senin (22/04) mengatakan pihaknya telah mempersiapkan instrumen paramater akreditasi dengan sebaik dan seoptimal mungkin, terutama ketersediaan dokumen pelaksanaan
“Kami menyadari bahwa dokumen merupakan entry point yang utama dalam proses ini, karenanya kami benar-benar akan mempersiapkan dengan sebaik mungkin”, kata Yusral.
Sementara itu, Ahmad Jalis, Assesor BKN mengapresiasi Kementerian Pertanian atas dedikasinya dalam membangun lembaga assesment yang mandiri dan kredibel. Ia menilai Kementan merupakan salah satu Kementerian yang cukup besar dengan jumlah pegawai lebih dari 13 ribu orang dan sangat relevan untuk memiliki lembaga assessment yang mandiri.
“Kami sangat mengapresiasi teman-teman Kementerian Pertanian yang telah mendedikasikan untuk pembangunan unit assessment center ini. Butuh dedikasi tinggi untuk ini”, ungkap Jalis
Jalis pun mendorong agar nantinya lembaga Assessment Center Kementan dapat berkolaborasi dengan lembaga lain serta mengembangkan penggunaan teknologi big data dan Artificial Intellegent (AI).
Proses akreditasi didahului dengan pemenuhan dokumen unsur penilaian, yang meliputi Organisasi, Sumber Daya Manusia, dan Metode Pelakasanaan Assessment.
** bbpmkp