Dukung Pertanian, PPK Himaska Unpak Buat Sistem Filtrasi Air

  • Whatsapp

jurnalbogor.com – Himpunan Mahasiswa Kimia (Himaska) Universitas Pakuan (Unpak) Bogor mengaplikasikan Program pada  Penguatan Kapasitas (PPK) salah satunya mendukung sektor pertanian dengan dibuatnya sistem filtrasi air yang menggunakan toren penampungan.

Ketua Tim PPK Organisasi mahasiswa (Ormawa) Fakultas Kimia Unpak Alista Dwis Gymnasti menjelaskan, sistem  filtrasi air terlebih ketika penghujan tiba maka air hujan tersebut dapat tertampung yang kemudian dapat dimanfaatkan sebagai kebutuhan terutama bagi masyarakat petani.

Read More

Tak hanya itu, termasuk memfiltrasi air  yang telah tercemar di Sungai Cikaniki dapat menjadi jernih dan bisa digunakan kebutuhan masyarakat. Pada proses filtrasi,  air keruh karena  tercemar  tentu dapat dimanfaatkan bermacam kebutuhan masyarakat.

“Kecuali untuk minum, filtrasi air keruh dapat dimanfaatkan,” ujar Alista Dwis Gymnasti, Selasa (20/8/2024).

Alista memaparkan wilayah Desa Kalongliud  yang berada di Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor merupakan salah satu desa yang kerap terdampak kekeringan terutama disaat musim kemarau.

Lebih lanjut dikatakan Alista tim PPK Himaska Unpak terus berinovasi  dalam mendukung jalannya dibidang pertanian antara lain pembuatan sistem pemanenan air hujan (SPAH), sistem irigasi tetes pertanian, dan pembuatan pupuk organik cair.

Warga Desa Kalongliud, kata dia, diketahui mayoritas sebagai petani, seiring cakupan hamparan pesawahan yang luas begitu juga harus ditunjang  sumber  air yang cukup guna kelancaran kebutuhan saluran irigasi.

“Sebagai petani tentu butuh banyak air terutama penyiraman lahan, tapi jika sudah memsuki musim kemarau, jangankan untuk pertanian, untuk kebutuhan sehari-hari pun warga  kesulitan mendapatkan air,” timpal Kepala Desa Kalongliud Jani Nurjaman.

Menurut Kades, air  menjadi hal penting yang harus dipenuhi pada keperluan pertanian. Maka, kolaborasi Pemerintah Desa dengan mahasiswa menjadi fokus dalam menangani permasalahan tersebut.

“Sebab permasalahan krisis air, itu seringkali berdampak warga petani mengalami gagal panen,”  tukasnya.

(AE)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *