Bismillahir Rahmanir Rahiem
Alhamdulillah…wasyukurillah..
Anda mas Imam Soesono, sosok orang heubat and mantul punya kepekaan dan kepedulian yang tinggi, serta baik hati, sehingga mau dan mampu menangkap keluhan bpk.Cep Rubil, yang anaknya baru diterima di IPB University, akan tetapi mengalami kesulitan dalam pembiayaan pendidikan.
Beliau dengan senang hati ikut mencari solusi dengan mengajak teman-temannya para Sahabat Armada angkatan 17 masuk tahun 1980 (1780) untuk berpatungan mengumpulkan dana guna melunasi biaya pendidikan SKT putra pak Cep Rubil tersebut.
Subhanallah, anda sukses mengajak para sahabat Armada 1780, untuk mengumpulkan donasi (infaq dan sedekah) secara bersama-sama, berpatungan, sepatutnya kita apresiasi. Alhamdulillah uang donasi dari beberapa orang donatur (lk 36 orang) sudah terkumpul melebihi dari target yang dibutuhkan sebesar Rp 4.8 juta untuk pelunasan SKT pada semester pertama dari seorang anak bangsa yang cerdas, baru lulus diterima masuk IPB University, akan tetapi orangtua tak berkemampuan ekonomi keluarga yang memadai, alias kaum miskin, dhuafah (fuqoro masakin).
Alhamdulillah dalam waktu yang relatif singkat, dengan informasi yang ditulis mas Imam Soeseno secara tulus ikhlas, menggugah hati kita, akhirnya banyak para sahabat kita Armada 1780 tergerak hatinya untuk berinfaq, bersedeqah dengan menyisihkan sebagian rezekinya, sekemampuannya dan seikhlasnya, dengan mentransfer sumbangam tsb ke rekening Bank a.n Imam Soeseno. Barangtentu niat para donatur hanya mengharapkan pahala dan keridhoan Allah SWT semata (mardhatillah).
Dengan kekuatan modal sosial (social capital) yang dimiliki grup Armada 1780, sungguh mengembirakan, hasil komulatif dana infaq dan sedeqahnya yang terkumpul, sampai lk 200 persen dari target yang dibutuhkan lk Rp 4.8 juta, insyaAllah mudah-mudahan seorang anak cerdas dari keluarga dhuafah, bisa kita (grup Armada 1780) selamatkan, alias beliau tidak sampai mengundurkan diri dari status mahasiswa baru IPB akibat ketidakadaan biaya. Harapan kita, semoga mahasiswa Faperta IPB University jurusan Hama dan Penyakit Pertanian (prodi proteksi tanaman) bisa berkuliah dengan lancar, tenang dan insyaAllah kita berharap dan.berdoa, sukses meraih kesarjanaan di IPB University beberapa tahun ke depan, yang menentukan dan meraih masa depannya yang gemilang.
Kehadiran sosok sarjana HPT lulusan.IPB University, bisa menjadi lentera atau cahaya dalam kehidupan keluarga yang situasi sekarang masih belum beruntung (have not). Suatu saat nanti, kita berharap dan berdoa kpd Allah SWT semoga anak cerdas yang penuh keterbatasan material-ekonomi keluarga, bukan kelemahan spiritual, bisa merubah kehidupan keluarga, bertranformasi ke arah hidup kehidupan keluarga yang lebih baik (better life) dan bermartabat.
Kita sangat paham tentang permasalahan keterbatasan kemampuan ekonomi keluarga ini, dimana ada atau banyak pengalaman keluarga yang miskin, yang memiliki motivasi yang tinggi untuk maju untuk meraih cita-cita hidup bermartabat (dignity) dan terhormat, banyak diantaranya berasal dari anggota keluarga miskin, kemudian dengan berkerja keras (bersungguh-sungguh, berdisiplin), cerdas dan ikhlas (rajin beribadah) akhirnya sukses menjadi orang-orang heubat dengan kemampuan dan keahlian luar biasa, berkarier cemerlang. Mereka sukses menguasai dalam banyak bidang dan profesi sehingga menjadi tokoh dan pemimpin masyarakat yang berintegritas, profesional, berdedikasi tinggi, dengan pemikirannya yang mencerahkan,.kemudian berfungsi sosial mampu mensejahterakan kehidupan banyak orang yang akhirnya beliau dihormati oleh banyak pihak.
Dengan raihan gelar kesarjanaan dari pendidikan tinggi/universitas ternama (exellence university) seperti IPB University, insyaAllah keluarga pakir-miskin (fuqoro masakin) sukses bertranformasi menjadi keluarga berbahagia dan bermartabat (dignity family) berperan menjadi subjek kehidupan, bukan objek yang memberikan beban sosial bagi rakyat, bangsa dan negara.
Saya melihat pengalaman perjalanan sebagian dari para sahabat kita di grup Armada angkatan 17, masuk IPB tahun 1980, yang juga pada awalnya hidup sulit, penuh keterbatasan ekonomi keluarga, alias miskin, sehingga mengalami kesukaran dalam memenuhi kewajiban pelunasan SPP dan juga biaya hidup sehari-hari selama menjalani kegiatan akademik di kampus. Mereka berjuang kesana-sini untuk mendapatkan beasiswa dan atau donasi dari para dermawan berhati mulia, dan atau lembaga sosial-donor, maka akhirnya sukses meraih kesarjanaan. Kemudian dengan keahlian dan kompetensi saintek yang mereka kuasai dan miliki, menjadi sosok profesional, sehingga mendapat pekerjaan yang sangat layak dengan karier cemerlang, yang hebat dan mantul, berseleri tinggi, alhamdulillah, subhanallah wallahu akbar.
Salah seorang sosok warga Armada 1780 itu, yang berkuliah di IPB tahun 1980 berada dalam keadaan miskin, anak yatim dari keluarga kurang mampu, diantaranya saya AA, akan tetapi saya memiliki tekad kuat untuk.meraih masa depan berkemajuan dan gemilang, dengan kecerdasan yang cukup memadai, kerja keras dan ikhlas, alhamdulliah saya bisa meraih kesarjanaan IPB.
Kemudian di lingkungan masyarakat bekerja di lapangan usaha yang layak dan berkarier di lapangan kerja yang membutuhkan kompetensi, profesionalisme dan kedisiplinan spt dosen di Perguruan Tinggi Swasta. Ya alhamdulillah saya bernasib baik, yang dianugerahi Allah SWT. Subhanallah saya bisa keluar dan selamat dari jebakan kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan.
Salah satu faktor penentu saya bisa mengikuti segala kegiatan perkuliahan, praktikum, praktek lapang dan KKN serta penelitian untuk membuat karya ilmiah skripsi untuk.meraih gelar sarjana sosek Perikanan di kampus iPB tempo doeloe, berkat adanya dukungan moril dan material dari banyak pihak, orang-orang baik yang berhati mulia baik dari kalangan dunsanak, kerabat (my family) juga lembaga sponsor atau yayasan pemberi beasiswa spt Yayasan Al Ghifari IPB etc.
Sehubungan dengan pengalaman pahit berkuliah di IPB dalam situasi dan kondisi ekonomi sulit (elit family), akhirnya membuat kita hidup memiliki empati dan kepedulian, serta merasa ikut bertanggungjawab pula untuk menyelamatkan mahasiswa IPB University, putra bangsa yang kurang mampu tsb dalam membayar dan atau melunasi kewajiban biaya SKTnya versi sekarang tsb, dan atau SPP pada masa kita kuliah di kampus Rakyat IPB Baranangsiang Bogor tempo doeloe.
Apa yang diinisiasi dan dimotori mas Imam Soeseno dalam penggalangan atau pengumpulan donasi untuk membantu adik kita mahasiswa baru Prodi Proteksi Tanaman Faperta IPB, putra bpk.Cep Rubil, seorang ayah karyawan sebuah toko roti, adalah perbuatan empati dan simpati kepada kaum dhuafah, berhati mulia, karena demi kemanusiaan dan mengharapkan pahala dan ridho Allah SWT semata.
Saya jujur berkata, saya sangat mengapresiasi inisiasi mas Imam Soeseno, sahabat saya ini dalam perbuatan amal sholeh ini. Akan tetapi saya memohon maaf saya tak bisa berinfaq banyak, harap maklum saya kini berstatus “pengacara”/ “orang pensiunan/pengangguran yang banyak acara” dimana rezekinya sangat terbatas. Ibarat pepatah-pribahasa…”maksud hati ingin memeluk gunung, tapi apa daya tangan tak sampai”. Harap dimaklumi.
Semoga Allah SWT yang Maha Tahu, Maha Pengasih dan Maha Penyayang akan membalas perbuatan amal sholeh kita bersama warga Armada 1780 dengan pahala yang berlipat ganda, insyaAllah penuh berkah sebagai bekal kita para donatur di kehidupan akhirat kelak yang abadi.
Kita juga mengerti dan berkeyakinan bahwa dengan banyak bersedeqah dan berinfaq, manfaatnya (fadhillah) juga begitu banyak, selain membersihkan harta, juga mententramkan hati (qalbun salim) dan dapat mengail rezeki yang lebih banyak lagi yang diberkahi Allah SWT seperti firman Allah dalam Al Quran surat Al Baqarah bahwa Allah SWT membalas kebaikan para dermawan berlipat ganda pahala, yaitu dengan berinfaq sebesar 1 bulir akan bercabang 7, dan masing-masing cabang menghasilkan 100 bulir. Jadi secara total komulatif pahala kebaikan yang diperoleh darmawan menjadi 700 bulir. Demikian itulah janji Tuhan yang Maha Rahman dan Maha Rahiemnya Allah SWT kepada kita manusia.
Benar nasehat ibundaku kepada aku, sewaktu aku masih.kecil tempo doeloe, bahwa orang-orang gemar berbuat kebajikan dengan menyisihkan sebagian hartanya digunakan dijalan Allah SWT, maka mereka tidak akan ada mengalami hidup susah dan sengsara jika gemar berinfaq, yang ada justru mereka-orang-orang kaya yang pelit (bakhil) hidupnya akan susah-sengsara dan banyak mendapat cobaan dan azab dari Allah SWT, karena mereka tidak.mensyukuri nikmat berupa rezeki yang Allah SWT berikan atau anugerahi.
Semoga kita warga Armada 1780 termasuk golongan orang-orang beriman, bertaqwa, gemar berbuat kebaikan dan kebajikan.serta.mempercayai hari akhirat sebagaimana janji Allah SWT, adanya hari kiamat dan hari berbangkit menghadap Allah wajallah.
Sebagaimana isi kandungan kitab suci Al Quran bahwa diakhirat kelak, setelah manusia mati, meninggal dunia, maka manusia menjadi 2 golongan, tergantung amalannya yang diperbuat selama hidup di dunia, yaitu (1) golongan kanan, mereka penghuni syurga jannatunnaim dimana timbangan pahala yang diperbuat berupa amal sholeh spt gemar berinfaq dan menyisihkan sebagian hartanya untuk berbuat kebajikan guna menolong kehidupan kaum fuqoro masakin dan dhuafah semasa hidup didunia, sehingga timbangan pahalanya lebih tinggi daripada dosa-dosanya.
Kemudian sebaliknya yang ke-2 adalah golongan kiri, yakni bagi mereka yang timbangan pahalanya lebih kecil daripada dosa-dosanya, gemar bermaksiat, akan menjadi penghuni neraka jahannam akibat tamak dan bakhil, mereka tidak.mau atau enggan menginfaqkan sebagian hartanya, padahal dia termasuk orang-orang yang berkemampuan secara ekonomi, alias orang atau keluarga kaya (aghnia) dengan rezeki yang banyak, bahkan melimpah, akan tetapi mereka tidak mau bersyukur kpd Allah SWT.
Allah SWT sebagaimana firmanNya, Tuhan Allah SWT sangat murkah dengan peringatan atau ancaman Allah SWT yakni akan melilitkan harta orang bakhil di lehernya dan bahkan harta-hartanya itu diseterika dikeningnya, nauzubillahi minzaliq.
Adanya upaya pengumpulan donasi.patungan di kalangan para sahabat Armada 1780, yang telah diinisiasi mas Imam Soesono untuk membantu meringankan beban biaya kuliah mahasiswa baru Faperta IPB University dari keluarga orang tua/ayahnya yang tak berpunya, berstatus karyawan rendahan/buruh di sebuah pabrik roti, merupakan salah satu jalan atau cara untuk bisa meraih kehidupan akhirat menjadi golongan kanan, calon penghuni syurganya Allah SWT hidup berbahagia dengan penuh kenikmatan, diselumuti rahmat, karunia dan hidayahNya Allah SWT, insyaAllah, barakallah, Aamiin3 YRA.***
Salam hormat, kasih sayang warga Armada 1780, always happy
Gallery and Ecofunopoly, Kp Wangun Atas Rt 06 Rw 06 Kel.Sindangsari, Botim City, West Java, Kamis 26 Juni 2025.
Wassalam
=====✅✅✅
Dr.Ir.H.Apendi Arsyad.MSi (Pensiunan Dosen Universitas Djuanda Bogor,Konsultan, Pegiat dan Pengamat serta Kritikus Sosial melalui Tulisan-tulisannya di Media Sosial dalam rangka berkontribusi menyambut Indonesia Emas 2045)