jurnalbogor.com – Cungkring, kuliner khas Kota Bogor yang sempat viral di media sosial, kini menjadi salah satu makanan yang paling banyak diburu wisatawan. Meski tampil sederhana dan dijual dari gerobak, cita rasa khasnya membuat banyak orang jatuh hati.
Cungkring terbuat dari bahan-bahan lokal yang sederhana namun unik. Isinya terdiri dari gorengan tempe, potongan kikil sapi, dan lontong panjang, kemudian disiram dengan bumbu kacang yang gurih-manis dan dilengkapi sambal pedas sebagai pelengkap. Kombinasi rasa kenyal, lembut, dan sedikit pedas ini menjadi ciri khas yang membedakan cungkring dari kuliner tradisional lainnya.
Salah satu penjual cungkring yang cukup populer di kawasan Jalan Surya Kencana, Kang Dery, mengaku telah berjualan lebih dari 6 tahun. Ia menuturkan bahwa sebagian besar pembelinya justru berasal dari luar Bogor.
“Cungkring ini emang asli Bogor kan ya, tapi gak tau kenapa orang-orang Bogor malah kurang peminatnya. Justru kebanyakan yang belinya itu dari luar Bogor,” ujarnya saat ditemui di lokasi jualannya.
Menggunakan gerobak sederhana, Kang Dery berjualan setiap hari mulai pagi hingga dagangannya habis. Ia mengaku popularitas cungkring meningkat drastis setelah sering muncul di berbagai platform media sosial.
“Dulu penjual cungkring bisa dihitung jari, tapi saat viral waktu itu, jadi semakin banyak yang jual dan banyak juga yang cari”
Fenomena ini menunjukkan bahwa kuliner tradisional bisa menjadi daya tarik wisata yang kuat, terutama ketika diperkenalkan secara luas melalui media digital. Meski warga lokal tidak terlalu minat dengan makanan ini namun, cungkring kini telah menjadi salah satu ikon kuliner Bogor yang wajib dicicipi oleh siapa pun yang berkunjung ke Kota Hujan.
(*/mg)