jurnalbogor.com – Launching gerakan orang tua asuh cegah stunting (genting) dilaksanakan di aula Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor secara online dengan Menteri Kependudukan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN RI, Wihaji, Kamis (5/12/2024).
Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Rina Gustiana mengatakan, pencanangan dengan berbagai pihak untuk menjadi bapak asuh anak stunting. Jadi anak stunting tidak hanya di intervensi oleh instansi, tetapi kami juga membuka kesempatan kepada semua pihak termasuk masyarakat, CSR perusahaan-perusahaan besar kecil untuk bekerjasama ikut serta bapak asuh anak stunting.
“Tadi Bapak menteri memperkenalkan dasboard anak stuting, jadi siapapun ingin berpartisipasi menyisihkan Rp 15 ribu perhari untuk memberi makanan bergizi untuk anak-anak stunting bisa memilih sendiri anak siapa, semua di seluruh Indonesia ada di dasbord itu,” paparnya.
Ia menegaskan, jadi sekarang namanya CSR itu tidak lagi ditentukan harus mengurus berapa anak stunting, namun bisa menentukan sendiri berapa orang, mau CSR nya dimna itu sesuai kemampuannya.
Langkah kita dari instansi bergerak juga, jadi seluruh pegawai kalau di provinsi itu nanti akan mendirikan anak asuh, mungkin karena Jawa Barat luas sekali, jadi bergilir mana yang lebih urgent.
“Dengan adanya ini, perusahaan, instansi yang lain semakin mudah sebagai orang tua anak stunting, karena dari awal komitmen bukan hanya di BKKBN, namun di Dinas Kesehatan, Dinsos, ikut berperan aktif,” tutup Rina.
Penulis: Yudi