jurnalbogor.com – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, pengawasan terhadap pelaksanaan pemilu semakin menjadi sorotan. Tidak hanya pemerintah dan lembaga penyelenggara seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), namun masyarakat juga diharapkan aktif berpartisipasi dalam memastikan pemilu berjalan secara transparan dan adil.
Untuk mendukung terciptanya Pilkada yang bersih dari kecurangan, Lembaga Bogor Jaga Pemilu (BJP) meluncurkan sebuah inisiatif yang inspiratif yakni sayembara untuk mengungkap pelaku ‘serangan fajar’ atau praktik money politics yang kerap merusak proses demokrasi.
Ketua BJP Fitrah Ashab, dalam keterangan persnya, menegaskan bahwa serangan fajar sudah menjadi masalah yang harus dihentikan demi menjaga keutuhan demokrasi di Kota Bogor.
“Pelanggaran seperti serangan fajar yang mengandalkan uang atau materi untuk memengaruhi pilihan masyarakat merupakan tindakan ilegal yang merusak tatanan demokrasi,” ujarnya, Selasa (26/11/2024).
Serangan fajar, atau praktik memberikan uang atau barang untuk mempengaruhi pilihan pemilih, menurut Fitrah, merupakan pelanggaran hukum yang dapat dikenai sanksi pidana.
Pasal 187A ayat (1) UU Nomor 10 Tahun 2016 menyatakan bahwa siapa pun yang memberikan uang atau materi untuk mempengaruhi pemilih dapat dipidana penjara paling singkat 36 bulan dan paling lama 72 bulan, serta denda antara Rp200 juta hingga Rp1 miliar.
Lebih lanjut, Pasal 73 UU yang sama juga mengatur sanksi administrasi berupa pembatalan pasangan calon jika terbukti terlibat dalam praktik tersebut.
Untuk itu, BJP mengajak masyarakat Bogor untuk berperan aktif dalam mengawasi Pilkada 2024. Mereka meluncurkan sayembara dengan hadiah 10 juta rupiah bagi siapa saja yang berhasil mengungkap pelaku serangan fajar, lengkap dengan bukti yang sah.
“Jika ada yang menemukan dan dapat membuktikan adanya praktik serangan fajar, kami siap memberikan hadiah sepuluh juta rupiah. Kirimkan bukti ke call center kami di 0813 1800 7082,” kata Fitrah.
Namun, Fitrah mengingatkan bahwa upaya pengawasan harus tetap dilakukan dengan tertib, tanpa melibatkan kekerasan.
Dengan adanya sayembara ini, BJP berharap masyarakat akan semakin waspada dan tidak memberi celah bagi pelaku kecurangan untuk mempengaruhi hasil Pilkada.
“Kami ingin memastikan Pilkada 2024 berjalan dengan jujur, adil, dan bebas dari segala bentuk kecurangan,” tutup Fitrah.
Dengan adanya langkah ini, diharapkan Kota Bogor dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam menjaga integritas pemilu dan mendukung terciptanya demokrasi yang lebih baik.
Penulis: Istikhoriyah Aulia Putri/uik
