jurnalbogor.com – Bakso Pentol, jajanan sederhana yang berasal dari Jawa Timur, kini semakin digemari dan mudah ditemukan di berbagai daerah di Indonesia. Berbeda dengan bakso pada umumnya, Bakso Pentol biasanya tidak disajikan dengan kuah, melainkan langsung disantap dengan saus, kecap, atau sambal sebagai pelengkap.
Bakso Pentol dibuat dari campuran daging sapi, tepung tapioka, dan bumbu-bumbu pilihan yang kemudian dibentuk bulat kecil-kecil.
“Teksturnya kenyal dan rasanya gurih yang bikin Bakso Pentol menjadi camilan favorit bagi banyak orang, terutama anak-anak dan remaja,” ujar Echa, owner Baso Pentol Laksana kepada Jurnal Bogor, Minggu (29/06/2025).
Pedagang Bakso Pentol biasanya menjajakan dagangannya dengan gerobak keliling atau di pinggir jalan, sehingga mudah dijangkau dan harganya pun terjangkau seperti Bakso Pentol Laksana dengan variasi saus yang beragam, mulai dari saus kacang, saus pedas, hingga dengan menggunakan kuah kaldu, membuat bakso pentol dapat disesuaikan dengan selera konsumen.
Bakso Pentol juga semakin populer di media sosial, dengan banyaknya konten kreator yang membagikan pengalaman mereka saat mencicipi dan membuat Bakso Pentol sendiri di rumah. Tidak jarang pula, inovasi-inovasi baru muncul, seperti Bakso Pentol isi keju, sosis, atau telur puyuh, yang menambah daya tarik kudapan ini.
Sebagai makanan yang merakyat, Bakso Pentol terus berkembang dan beradaptasi mengikuti selera zaman, namun tetap mempertahankan cita rasa autentiknya.
“Bagi yang belum pernah mencoba, Bakso Pentol bisa menjadi pilihan untuk menemani waktu santai,” ungkap Echa.
Bakso Pentol miliknya dengan kuah pedas dijual Rp10 ribu per porsi. Bakso Pentol Laksana berada di Ciheuleut RT 3 RW 6 Kelurahan Cibuluh, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.
Menurut Echa yang membedakan antara Bakso Pentol kuah pedas dengan bakso biasa, ada pada kuahnya. Jika pada bakso biasa dengan kuah bening lalu dicampur saos, kecap, dan sambal. Untuk bakso pentol ini menggunakan kuah sambal. Bakso Pentol juga berisi bakso saja tanpa mie dan sayur seperti bakso pada umumnya.
(Wawan Hermawanto)