jurnalbogor.com – Bagi anda penggemar cemilan Makaroni telor (maklor), aci telor (cilor) dan martabak telor (baklor) bisa mengunjungi baklor cilor dan maklor Bang Yosie yang mangkal di SMK Kusuma Bangsa, Kota Batu, Ciomas, Kabupaten Bogor.
Jajanan ini cukup populer di kalangan anak-anak sekolah SD. Yos (45) menjajakan cemilan maklor, baklor dan cilor mulai 2015 yang sebelumnya pernah berjualan mainan anak-anak dan sekarang beralih ke jajanan cemilan.
“Mulai berjualan dan mangkal di sekolah pukul 07.00 pagi, tapi kalau dagangannya masih ada keliling lagi sampai pukul 07.00 malam,” kata Yos, kepada Jurnal Bogor, Kamis (18/7/24).
Lanjut dia, untuk bahan baku sagu dan telor dalam sehari bisa menghabiskan 4 sampai 6 kilo gram sagu, dan 3 kilogram telor. Kalau sekolah libur turun drastis sampai 1 sampai 2 kilo
“Penghasilan sehari Rp 200 – 300 ribu kalau lagi rame, tapi kalau sepi paling dapet Rp 100 ribu. Jadi gak tentu,” ujar Yos.
Ia mengeluhkan dengan kenaikan bahan baku seperti sagu, dan plastik meski telor dan minyak goreng tidak naik.
“Jadi kalau bahan baku serba naik jadi bingung ngejualnya,” keluhnya.
Ia berharap, adanya bantuan permodalan bagi pedagang kecil. Kebanyakan pedagang pinjam ke bank keliling atau bank emok buat tambahan modal, dan itu harus nyicil setiap hari lagi.
“Pemerintah bisa kasih wadah atau koperasi buat pedagang kecil, kalau UMKM hanya orang tertentu saja. Jangan sampai pedagang kecil pinjam ke bang keliling atau bank emok,” tandasnya.
(ydi)