jurnalbogor.com – Enam bakal calon Bupati Bogor dari Partai Demokrat Kabupaten Bogor menyampaikan gagasannya pada dialog interaktif ‘Mau Dibawa Kemana Kabupaten Bogor?’ di Hall DPC Partai Demokrat Kabupaten Bogor, Minggu (26/5/2024).
Bakal calon Bupati Bogor (bacabup) tersebut hadir yakni Ade Ruhandi alias Jaro Ade, Iwan Setiawan, Ade Wardana Adinata, Aep Saepudin Muhtar atau Gus Udin dan Rike Iskandar alias Akew. Sedangkan Elly Rachmat Yasin berhalangan hadir pada acara tersebut.
Acara yang dipandu moderator Romli Eko Wahyudi tersebut merupakan terbosan DPC Partai Demokrat Kabupaten Bogor dan tim penjaringan bacabup untuk mengetahui visi dan misi bacabup. “Demokrat ingin punya warna tersendiri. Kami melakukan penjaringan yang sangat ketat dan melakukan komunikasi dengan pelbagai partai dan dengan tokoh-tokoh di Kabupaten Bogor,” kata Ketua Tim Penjaringan Bacabup Haryanto Surbakti.
Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bogor Dede Chandra Sasmita menyatakan bacabup adalah putra putri terbaik dan ada harapan di pundak mereka membawa Kabupaten Bogor.
“Siapa pun rekom dari DPP, Pilkada harus kita menangkan. Bacabup yang mendaftar ke Demokrat tidak salah dan kami tidak hanya menjaring saja. Tidak hanya menerima pendaftaran saja, kita sudah pasang 14 baligo untuk bacabup sebagai tanggungjawab ke bacabup,” kata dia.
Menurut Dechan, di Pilkada ada 4 faktor yang harus diamankan yaitu faktor keamanan dan kondusifitas. Jadi pilkada sekeras apapun harus tetapa aman, lalu aspek politik yaitu keamanan harus dijaga, sosial budaya termasuk pendidikan harus mencerdaskan, dan Demokrat harus menggagas Pemilu yang cerdas, serta Demokrat tidak berorientasi pada ‘kue’.
Sedangkan perihal ‘Mau Dibawa Kemana Kabupaten Bogor?’ menurut bacabup Ade Wardana Adinata, potensi Kabupaten Bogor luar biasa yang berada di desa. Hal ini tak lepas dari sumber daya manusia (SDM). “Manusianya harus produktif dan bagaimana membangun sekitar 400 desa dan menjadikan lumbung pangan,” kata dia.
Dia menjelaskan, warga Kabupaten Bogor sebanyak 5,8 juta jiwa harus membangkitkan pasar di hilir sehingga ekonominya bangkit. “Bagaimana membuat warga Kabupaten Bogor produktif,” tandasnya.
Lalu bacabup Rike Iskandar yang dikenal calon ‘Bupati Edan’ juga menjelaskan potensi Kabupaten Bogor. Dari jumlah hampir sama dengan Singapura, meskipun Singapura tidak punya sumber daya alam tapi bisa melejit karena SDM. “Daya saing harus diperjuangkan. Dan yang paling keren di Kabupaten Bogor adalah Bogor Berkeadaban, jika program ini berjalan tidak ada orang buang sampah sembarangan dan orang-orang mau antre dan sebagainya,” jelas Akew.
Adapun bacabup Iwan Setiawan yang juga mantan Bupati dan Wakil Bupati Bogor menginginkan adanya titik berat dibidang pendidikan dan agama, serta infrastruktur. “Kita bisa melaksanakan kalau dipercaya diberi mandat oleh masyarakat. Potensi-potensi sepakat, saya ingin melanjutkan pembangunan, itu saja,” kata dia.
Sedangkan Gus Udin ingin ada pengembangan sport tourisme karena banyak potensi termasuk alamnya. Bagaimana menciptakan sentra ekonomi-ekonomi baru dan potensi devisa pariwisata harus dikelola dengan baik. “Masalahnya karena lemahnya promosi dan branding. Sektor pariwisata menjanjikan karena ketika manufaktur ambruk, sektor pariwisata masih tumbuh. Kita harus melakukan penataan wilayah dan infrastruktur dan orangnya harus berkeadaban. Jargon saya Masagi Ngahiji untuk Bogor yang lebih baik,” jelasnya.
Sementara bacabup Jaro Ade mengatakan visi misi seluruh bakal calon bupati Bogor dari Partai Demokrat sangat bagus dan tentunya sangat berkaitan dengan visi misi Presiden Indonesia Joko Widod. Tentunya kata dia, hal itu merupakan modal awal dalam membangun Kabupaten Bogor lebih maju.
Dalam sesi tanya jawab, Jaro Ade juga menyinggung soal para pelaku UMKM Kabupaten Bogor yang masih banyak yang harus diperjuangkan, untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Selama ini saya sudah turut membantu dan sering diskusi dengan kawan kawan terkait nasib para pelaku UMKM bagaimana meningkatkan produktifitas dan pendapatan mereka,” tandas Jaro Ade.
(yev)