jurnalbogor.com – Di Indonesia, asinan buah menjadi salah satu hidangan khas kuliner Indonesia. Bahan asinan sedikit mirip dengan bahan rujak. Perbedaan utamanya adalah bahan rujak disajikan dengan sambal yang biasanya bertekstur kental, sedangkan asinan disajikan dengan kuah pedas, yang terbuat dari campuran gula, air asam, saripati cabai, dan bumbu-bumbu yang memberikan aroma dan rasa khas pada asinan buah.
Seakan tak lekang oleh waktu, kudapan segar ini masih memiliki banyak penggemar yang terdiri dari bebagai kalangan usia, baik tua maupun muda. Bisnis kuliner asinan buah inilah yang dilirik oleh Destriana Khitani sejak beberapa tahun terakhir yang dinamai Asinan Andaru.
Dijumpai di rumah produksi asinan Andaru yang terletak di Jl. Leuwinanggung No. 99 Tapos Depok, Jawa Barat kepada Jurnal Bogor, ibu rumah tangga yang akrab disapa Destri ini menuturkan asinan Andaru menawarkan citarasa asinan yang berbeda dan lebih kekinian.
Asinan buatannya memiliki ciri khas rasa dan menggunakan buah – buahan segar seperti apel, salak, jambu kristal, nanas, anggur, kedondong, mangga dan buah musiman jambu air cincalo merah atau hijau. Untuk menjaga kualitas, bahan lain seperti cabai yang ia gunakan selalu yang segar. Selain itu kemasan dipilih yang praktis dan mudah dibawa. Ia pun menjamin asinan produksinya aman dikonsumsi oleh ibu hamil atau menyusui, karena tidak mengandung kapur, cuka, pengawet dan juga pemanis buatan.
“ Bahan – bahan produksi saya pilih sendiri, yang segar dan masih bagus, tidak pake pengawet, pemanis buatan, cuka atau kapur sehingga aman dikonsumsi bahkan oleh ibu menyusui, ibu hamil sekalipun. Kemasannya juga kekinian dan praktis mudah dibawa,“ jelasnya, Rabu (31/01/2024).
Asinan Andaru kata Destri lahir secara tidak sengaja. Berawal dari hobi menyantap asinan saat hamil, sering membeli, kemudian coba – coba membuat sendiri, untuk disantap sendiri. Tak jarang asinan hasil buatannya ia bawa ke acara arisan, acara keluarga. Dari acara – acara itulah mulai muncul pesanan dan selanjutnya ia pun memberanikan diri menerima pesanan.
”Awalnya dikonsumsi pribadi, sempet dibawa ke acara arisan ibu – ibu dan acara keluarga dan mereka pada suka asinan buah – buahan jadi lebih kekinian. Mulai berani open order Alhamdulillah banyak juga yang berminat, ” ujarnya,
Jika sebelumnya produksi hanya untuk memenuhi pesanan kenalan dan orang – orang terdekat, dari mulut ke mulut, seiring berjalannya waktu Asinan Andaru mulai laris. Kini ibu – ibu sekolahan, ibu – ibu pengajian, sudah menjadi pelanggan tetap Asinan Andaru. Setiap harinya 80 – 100 cup asinan meluncur kepada para pemesannya yang sudah merambah karyawan rumah sakit, komplek – komplek di daerah sekitar Cibubur, Depok dan Gunung Putri.
Bukti keseriusannya mengembangkan usaha ini, kini dia sedang dalam proses mengurus izin BPOM agar dapat menembus supermarket. Sementara untuk meningkatkan omzet, Destri bersiasat melakukan penjualan menggunakan kurir dengan motor keliling.
“ Sekarang sudah ada kurir jualan naik motor keliling. Mudah – mudahan bisa punya lebih banyak lagi kurir keliling agar bisa menjangkau area yang jauh,“ harapnya.
Ia pun bertekad akan terus bekerja keras mempromosikan Asinan Andaru melalui media sosial agar bisa lebih dikenal. Mengenai omzet, kata Destri, saat ini belum menentu masih tergantung pada pesanan.
(WH)