Angkot Listrik Mengaspal, Rencana Induk Transportasi Disoal

  • Whatsapp
Inilah penampakan angkot listrik yang akan diujicobakan di Kota Bogor. (ist)

jurnalbogor.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan melakukan ujicoba terhadap lima unit angkutan kota (angkot) listrik pada 30 titik pemberhentian, yang akan dimulai pada 4 April hingga tiga bulan ke depan.

Menanggapi hal itu, Anggota Fraksi PPP DPRD Kota Bogor, Akhmad Saeful Bakhri mengatakan bahwa Pemkot Bogor seharusnya mengekspose terlebih dahulu perihal sejauh mana konversi angkot dilakukan.

Read More

“Karena, kita nggak tahu progresnya sampai saat ini. Jangan sampai ambigu, katanya Pemkot akan melakukan konversi angkot. Nah, sekarang malah ada angkot listrik,” ujar lelaki yang akrab disapa Gus M itu, Minggu (31/3/2024).

Menurut dia, yang menjadi pertanyaan apakah Pemkot Bogor mempunyai rencana induk transportasi perihal tersebut.

“Jangan ikutan latah, dan dibuat pencitraan saja. Kalau ada angkot listrik, apakah sudah disiapkan stasiun pengisiannya, dimana saja. Kita berharap, pemkot punya Konsep penataan transportasi Kota Bogor ini mau seperti apa Tahapannya bagaimana? Roadmapnya harus jelas,” tutur Gus M.

Pria yang hobi menunggang kuda ini menyatakan bahwa sebuah kebijakan jangan dijalankan secara random, dengan tidak terdapat capaian dasar yang terukur.

“Nanti yang ada, malah menimbulkan kemacaten baru. Kita ingin menagih Janji Pemkot bahwa 2023 kota Bogor katanya bebas angkot ? Dan kami berharap, ini jangan hanya sekedar wacana dan angin surga semata dengan di publish sedemikian masif,” bebernya.

Sebab, kata dia, hingga kini penataan dan pengembangan biskita belum jelas seperti apa integrasinya. Informasi yang kita dapat angkot listrik diatur pemberhentiannya.

“Nah, seharusnya angkot reguler bisa juga dong dlm penataannya diatur. Harusnya, Pemkot punya motto seperti Pegadaian. Yakni, mengatasi masalah tanpa masalah. Jangan mengatasi masalah dengan pencitraan,” ucapnya.

Lebih lanjut, kata dia, Terminal Baranangsiang, yang menjadi etalase kota hingga kini masih semrawut. Belum lagi Terminal Bubulak yang sampai hari ini belum ada solusi konkret.

“Belum lagi, komunikasi dengan Pemkab Bogor terkait angkot biru yang ada di dalam kota. Jangan sampai, pertumbuhan angkot biru tidak terkoordinasikan yang ada malah numpuk di pusat kota,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor, Marse Hendra Saputra mengatakan bahwa ujicoba angkot listrik adalah salah satu cara untuk menata angkot di pusat kota, dan guna mengetahui operasional angkutan itu sendiri.

“Selain zero emisi juga memang disiapkan untuk feeder,” kata Marse.

Untuk mensterilkan pusat kota dari angkot, kata dia, tahapan bakal dimulai dengan pelaksanaan rerouting angkot terlebih dahulu, kemudian penataan.

“Rerouting angkot sendiri sedang berjalan hingga enam bulan ke depan,” ungkap dia.

Saat disinggung perihal penyedia angkot listrik nantinya. Marse menegaskan bahwa hal itu akan terlihat setelah masa ujicoba tiga bulan.

Nantinya, sambung Marse, bisa saja penyedia angkot listrik adalah Perumda Trans Pakuan sebagai Business Model Canvas (BMC). Sedangkan untuk operatornya adalah badan hukum atau konsorsium.

(FDY)

Editor: Fredy Kristianto

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *