jurnalbogor.com – Mekanik Injeksi Semeton Lombok (MISL) menunjukkan kepedulian dan solidaritas yang luar biasa dengan menyantuni seorang anak bernama Alya Sidqia Suci, yang berusia 2 tahun yang beralamat di Desa Lekor, Dusun Gulung, Kecamatan Janapria, Lombok Tengah, NTB.
Alya Sidqia Suci menderita penyakit yang memerlukan perhatian dan perawatan khusus. Alya juga diketahui sebagai keponakan dari Rony Bengkel, salah satu anggota MISL. Rony lah yang pertama kali menyampaikan kondisi Alya kepada Ketua MISL, Andi Jeweh, yang kemudian memicu aksi solidaritas dari komunitas.
Keluarga Alya merupakan keluarga yang sangat kurang mampu, tinggal di pedalaman kampung yang jauh dari akses untuk sekedar periksa kesehatan. Kondisi ini membuat keluarga Alya semakin kesulitan untuk mendapatkan perawatan yang tepat untuk Alya.
MISL, dengan dukungan dari Komunitas Mekanik Indonesia (KMI), berupaya membantu meringankan beban keluarga Alya dengan mengumpulkan donasi dan bantuan dari berbagai pihak.
Andi Jeweh, selain menjabat sebagai Ketua MISL, juga menjabat sebagai Bagian Sosial di KMI yang ber sekretariat di Bogor. Dengan posisinya ini, Andi berharap dapat lebih efektif dalam menggalang dukungan dan bantuan untuk Alya.
“Alya akan kami kawal, sampai anak ini dapat perhatian dari dinas terkait,” ujar Andi. Andi berharap bahwa dengan kerja sama dan dukungan dari berbagai pihak, Alya dapat menerima perawatan yang tepat dan hidup lebih baik.
Sementara itu, Ketua Umum KMI, H. Said Rahaguna, mengapresiasi kegiatan ini dan menyatakan bahwa KMI akan terus mendukung upaya MISL dalam membantu masyarakat yang membutuhkan. “Kami bangga dengan kepedulian dan solidaritas yang ditunjukkan oleh MISL. Kami akan terus mendukung upaya mereka dalam membantu masyarakat yang membutuhkan,” ujarnya kepada jurnalbogor via WhatsApp Minggu(27/7/2025)
Aksi ini tidak hanya membantu secara finansial, tetapi juga memberikan dukungan moral yang sangat dibutuhkan oleh keluarga Alya. MISL dan KMI telah menunjukkan bahwa mereka tidak hanya peduli dengan dunia otomotif, tetapi juga dengan masyarakat sekitar.
Dengan semangat kebersamaan dan kepedulian yang tinggi, MISL dan KMI berharap dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan menjadi inspirasi bagi komunitas lainnya untuk melakukan hal yang sama.
(Wawan Hermawanto)