jurnalbogor.com – Lembaga Studi Visi Nusantara (LS Vinus) melakukan survei terhadap tingkat kepuasan masyarakat mengenai kinerja 100 hari Wali Kota Bogor Dedie A Rachim dan Wakil Wali Kota Jenal Mutaqin (JM).
Diketahui, survei tersebut dilakukan pada 1 hingga 5 Juni 2025, dengan metode pengumpulan data secara wawancara langsung ke lapangan menggunakan teknik sampling cluster random sampling sebanyak 800 responden.
Dengan margin of error sebesar 4 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen, serta memakai instrumen tertutup.
Sedikit terdapat 24 indikator yang disurvei oleh lembaga independen tersebut.
Hasilnya, sebanyak 66,48 persen masyarakat Kota Bogor mengaku puas terhadap kinerja Dedie-JM.
Untuk bidang ekonomi tingkat kepuasan sebesar 66,38 persen. Kemudian di bidang pendidikan 68,63 persen, bidang kesehatan 69,38 persen, bidang infrastruktur 70,38 persen, bidang transportasi 66,75 persen, ketenagakerjaan 61,38 persen.
Kemudian, bidang pertanian tingkat kepuasan sebesar 65,88 persen, bidang sosial sebesar 71,38 persen masyarakat mengaku puas. Bidang pelayanan publik kepuasan masyarakat mencapai 69,63 persen. Bidang keamanan 60,25 persen.
Sementara bidang penegakan hukum 47,13 persen. Kepuasan pada bidang tata kelola Pemkot yang bersih 73,88 persen. Bidang tata kelola lingkungan 75,63 persen. Bidang kebudayaan 70,50 persen. Bidang komunikasi publik kepuasan mencapai 70, 25 persen.
Kemudian, tingkat kepuasan soal keterbukaan informasi publik 45,75 persen. Akses terhadap informasi program 55 persen warga mengaku puas. Pengelolaan medsos 49,12 persen warga puas. Komunikasi langsung dengan wali kota 51,88 persen.
Selain itu, tingkat kepuasan pelibatan masyarakat masyarakat dalam pengambilan keputusan hanya 34,50 persen yang mengaku puas. Kemudian tingkat keyakinan masyarakat terhadap Dedie-JM berada di 34,13 persen mengaku cukup yakin, 29,25 persen sangat yakin, 11, 13 persen kurang yakin, 17,13 persen tak yakin, dan yang menjawab tidak tahu hanya 8,38 persen.
Sedangkan untuk tingkat popularitas wali kota dan wakil wali kota. Dedie sebesar 55,62 persen dan JM 44,50 persen.
Direktur LS Vinus, Yusfitriadi mengatakan bahwa survei ini dilakukan sebagai ajang evaluasi kedepan bagi pemerintahan Dedie-JM. Sebab, masa 100 hari kerja pemerintahan merupakan momentum penting dalam menilai arah dan langkah awal kepemimpinan kepala daerah baru untuk dijadikan tolak ukur mengukur kinerja, respon publik, serta konsistensi janji kampanye dengan implementasi lapangan.
“Ini juga sebagai bentuk transparansi terhadap publik, sekaligus menjadi bahan evaluasi awal untuk memperbaiki dan menyesuaikan kebijakan sesuai dengan aspirasi masyarakat,” ujar Yusfitriadi, Kamis (12/6).
Tak hanya itu, sambung dia, survei dilakukan untuk sinkronisasi kebutuhan dan persepsi masyarakat soal program kebijakan serta pelayanan publik pada periode awal pemerintahan.
“Kami juga menyediakan saran dan masukan berbasis persepsi publik yang dapat dijadikan dasar oleh pemerintah dalam merumuskan strategi kebijakan dan perbaikan layanan kedepan,” tandasnya. (FDY)