jurnalbogor.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor dari Kelompok 39 memulai kegiatan pengabdian masyarakatnya di Desa Tlajung Udik, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, dengan melakukan survei awal dan diskusi bersama pemerintah desa, Jumat (18/7/2025).
Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan warga dan merancang program kerja yang tepat sasaran. Hasil survei menunjukkan bahwa persoalan literasi masih menjadi kebutuhan mendesak, baik di kalangan anak-anak maupun orang tua.
Kepala Desa Tlajung Udik, Yusuf Ibrahim, menyampaikan bahwa masih banyak anak yang kesulitan dalam membaca dan menulis, serta orang tua yang belum mampu mendampingi proses belajar anak-anak mereka di rumah.
“Kemampuan literasi masyarakat, khususnya pada anak-anak, masih perlu ditingkatkan. Ada beberapa orang tua yang masih kesulitan mendampingi anak-anak belajar membaca dan menulis di rumah,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa literasi bukan hanya soal kemampuan membaca buku, tetapi juga peran aktif orang tua dalam mendampingi proses belajar anak.
“Literasi bukan hanya tentang membaca buku, tapi juga tentang bagaimana orang tua bisa menjadi pendamping yang baik untuk anak-anak mereka dalam belajar,” tambah Yusuf.
Menanggapi hal tersebut, Rajab Atan Wijaya selaku Koordinator Desa KKN Kelompok 39 menyatakan bahwa timnya akan memprioritaskan program kerja di bidang literasi sebagai bentuk kontribusi nyata mahasiswa terhadap masyarakat.
“Kami akan memfokuskan program yang diusulkan untuk digarap lebih lanjut agar masyarakat desa bisa terbantu dengan adanya mahasiswa KKN ini,” jelas Rajab.
Rajab juga menyebutkan bahwa program kerja KKN 39 mengacu pada lima program utama dari kampus, yaitu Ofov, Literasi Masyarakat, Inovasi, Zero Stunting, dan Kesejahteraan Sosial. Khusus untuk isu literasi, program akan menyasar dua segmen utama yakni ibu-ibu dan anak-anak.
“Setelah berdiskusi, Insya Allah program kerja utama kami dalam KKN ini berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui literasi. Kami akan memulai dengan mengajarkan literasi kepada para ibu, sekaligus memberikan edukasi tentang cara mengelola stres yang sering mereka alami dalam kehidupan sehari-hari sebagai ibu rumah tangga,” tuturnya.
Untuk anak-anak, tim KKN akan menghadirkan perpustakaan keliling yang dirancang menarik dan interaktif. Tidak hanya menyediakan buku bacaan, namun juga akan disertai dengan kegiatan seperti dongeng interaktif, membaca bersama, lomba mewarnai cerita, hingga kuis literasi.
“Harapannya, anak-anak dapat tumbuh dengan kecintaan terhadap membaca, sekaligus menjadikan kegiatan literasi sebagai sesuatu yang seru dan dinantikan,” pungkas Rajab.
(wulan)