Rumah Wakaf ‘Sulap’ Tanah Wakaf Jadi Lahan Produktif

  • Whatsapp
CEO Rumah Wakaf, Rendi Septiyan Nugraha (keempat dari kanan) sedang menyerahkan bantuan kepada warga sekitar. (Fredy)

jurnalbogor.com – Rumah Wakaf membuat terobosan dengan ‘menyulap’ tanah wakaf menjadi lahan produktif dengan menggandeng warga.

Seperti yang dilakukan di Kampung Bojongmenteng RT 03 RW 02 Kelurahan Pasirmulya, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor. Di lokasi itu Rumah Wakaf memanfaatkan harta wakaf menjadi lahan pertanian dan peternakan demi mewujudkan ketahanan pangan dalam program Kampung Wakaf.

CEO Rumah Wakaf Rendi Septiyan Nugraha mengatakan bahwa konsep Kampung Wakaf ini merupakan langkah untuk mendayagunakan dan mengoptimalisasi tanah wakaf untuk dikembangkan agar menjadi produktif.

“Rumah Wakaf berupaya menyelaraskan pendekatan Kampung Wakaf ini dengan isu ketahanan pangan. Upaya pelaksanaan serta dampak dan kontribusi Kampung Wakaf terhadap ketahanan pangan. Insya Allah kami upayakan secara bertahap,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (8/3/2024).

Hal itu, kata dia, dimulai dengan mendukung serta menggalakan partisipasi masyarakat agar program dapat berlanjut serta konsisten.

Menurut dia, salah satu pendekatan Kampung Wakaf yakni kebun produktif, yang realisasinya dikelola langsung Rumah Wakaf serta warga setempat atau petani lokal.

“Kami percaya bahwa ada banyak inisiatif serta karya nyata masyarakat, dan kelompok tani yang perlu kami dukung melalui pendekatan Kampung Wakaf ini. Diantaranya aktivitas Kelompok Wanita Tani (KWT) Sekar Mulya, yang ada di Kampung Bojong Menteng, Kelurahan Pasir Mulya,” tuturnya.

Kata dia, untuk Kampung Wakaf di Bojongmenteng memiliki luas 4 hektare untuk mengembangkan inisiatif dan program di bidang pertanian maupun peternakan.

“Selain untuk pertanian, kedepan KWT dan Kelompok Tani Dewasa (KTD) akan berkolaborasi, perkebunan akan terintegrasi dengan peternakan dan budidaya ikan,” papar dia.

Sementara itu, penyuluh pertanian yang berada dibawah naungan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor, Meris mengaku bersyukur dengan adanya kolaborasi dengan program Kampung Wakaf dari Rumah Wakaf ini.

Sebab, di lokasi tersebut sudah ada KTD Cahaya Mandiri yang bergerak di bidang peternakan domba dan bebek sejak tahun 2010.

Selain itu, ada KTD Mitra Permata Anggrek yang fokus budidaya anggrek. Kemudian, pada 2015 dibentuklah KWT untuk memanfaatkan tanah wakaf di Bojongmenteng.

“Alhamdulillah hari ini bisa difasilitasi, sebelumnya KWT berpindah-pindah. Sehingga berkonsentrasi di tanam sayur-sayuran saja. Namun dengan kejelasan tempat yang ada, nanti ada perikanan, pengolahan hasil dan pengemasan. Jadi komplet diatas lahan ini,” kata dia.

“Setiap panen juga sebagian hasilnya kami bagikan kepada ibu hamil dan ibu yang memiliki anak balita. Masyarakat jadi berdaya, lahan wakaf bisa dimanfaatkan,” paparnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua KWT Sekarang Mulya, Khoiriyah menuturkan bahwa pihaknya akan mengelola lahan Rumah Wakaf dengan potensi budidaya kangkung dan bayam Brazil untuk mencegah stunting.

Apalagi, sambung dia, Kota Bogor saat ini sedang menggencarkan pencegahan stunting.

“Potensial untuk kangkung dan bayam Brazil. Nanti kami bisa berkerjasama dengan puskesmas dan posyandu se-Kota Bogor untuk penjualan hasil panennya,” ucapnya.

Ia menegaskan bahwa pihaknya akan membuat pertanian yang terintegrasi peternakan juga budidaya ikan.

“Kita sudah merasakan manfaat dari program Kampung Wakaf,” tandasnya.

(FDY)

Editor: Fredy Kristianto

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *